HEADLINETANJUNG PINANG

Dipoles Anggaran 30,8 Miliar Kini Pulau Penyengat Tampil Memikat, Lihat Foto-Fotonya Disini

×

Dipoles Anggaran 30,8 Miliar Kini Pulau Penyengat Tampil Memikat, Lihat Foto-Fotonya Disini

Share this article
Wisatawan mancanegara saat tiba di Pulau Penyengat. (Foto : Ist)

[smartslider3 slider=”19″]

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

TANJUNG PINANG – Di tahun 2022 lalu, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 30,8 miliar untuk menata dan mempercantik kawasan Pulau Penyengat, agar semakin cantik dan menjadi icon wisata religi yang dapat menarik kunjungan wisatawan. 

Kebijakan Gubernur Ansar untuk merevitalisasi beberapa kawasan Pulau Penyengat, baik itu pemugaran Masjid Raya Penyengat, Kawasan Jalan di depan Masjid Penyegat hingga ke Balai Adat, serta beberapa kawasan di sekitar Masjid Raya Penyengat, dan mengganti permadani Masjid dengan permadani yang didatangkan langsung dari Turki.

Saat ini, dimulai dari ponton HDPE, akses jalan hingga Masjid yang menjadi ikon utama di Pulau Penyengat, tampak lebih cerah dan mempesona.

Dari kebijakan Gubernur Ansar itu, keberadaan Pulau Penyengat sebagai salah satu destinasi wisata religi, wisata sejarah, sekaligus wisata budaya yang ada di kota Tanjung Pinang tampil semakin memikat, dengan wajah baru setelah direvitalisasi oleh Pemerintah Provinsi Kepri. 

Dengan berbagai peninggalan sejarah kerajaan, serta peradaban Islam di Tanah Melayu, Pulau Penyengat menghadirkan warna tersendiri bagi penikmat wisata di Kepulauan Riau. Karena masih banyak peninggalan sejarah Melayu yang bisa dilihat sampai sekarang di pulau yang pernah menjadi mas kawin yang diberikan oleh Sultan Riau Penyengat kepada Engku Puti Raja Hamidah.

BACA JUGA :  Ini Nama Penumpang Pompong Penyengat "YANG MENINGGAL dan BERHASIL di SELAMATKAN"

Karena itulah, pulau mungil yang berada di ibu kota Provinsi Kepri Tanjung Pinang ini menjadi salah satu yang  diusulkan menjadi Warisan Budaya Dunia di UNESCO. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf RI), Sandiaga Uno, menyatakan, jika  Pulau Penyengat sebagai salah satu destinasi wisata sejarah dan halal bagi para wisatawan.

Menteri Sandi menyebutkan, Pulau Penyengat menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang berbasis 3 S, yakni Spiritual (spiritual), Serenity (ketenangan) dan  Sustainability (keberlanjutan).  

Bahkan, lanjut Sandi, ia yakin dengan sedikit perubahan dan juga penataan, kawasan Pulau Penyengat akan mampu menarik kunjungan wisatawan baik mancanegara ataupun domestik.

“Pulau ini sangat unik dan beruntung sekali saya bisa sampan disini,” ujar Sandiaga Uno, ketika berkunjung ke Penyengat sambil menikmati minuman Air Dohot has Penyengat.

Di tahun 2023 ini, Gubernur Ansar kembali menganggarkan Rp 43 miliar untuk merevitalisasi kawasan Pulau Penyengat, agar mampu lebih menarik kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepri. Hal ini juga sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi dari sektor pariwisata.

“Bertahun-tahun kita menganggap Pulau ini sebagai Pulau bersejarah yang layak dijadikan objek wisata. Namun penampilannya kurang mendukung untuk dijual. Oleh karena itu, kita mencoba berdiskusi dengan para tokoh adat, tokoh budaya, hingga para zuriat untuk bersama-sama memikirkan bagaimana agar Penyengat memiliki wajah yang lebih memikat wisatawan untuk datang. Dan solusinnya kita sepakati melakukan revitalisasi,” kata Ansar Ahmad, kemarin.

BACA JUGA :  KPU Tanjungpinang Nyatakan Lengkap “30 BAKAL CALEG PDIP”

Masjid Raya Penyengat pun kembali dipugar dengan mengganti lantai Masjid dengan lantai marmer khusus yang membuat lantai Masjid Raya Penyengat tetap sejuk, meskipun dalam cuaca panas.

Selain mengganti lantai Masjid, Gubernur Ansar juga memesan Karpet Masjid yang khusus dipesan dari Turki agar tampilan Masjid Raya Penyengat tetap mengutamakan kesan heritagenya.

Penataan masjid pun dilakukan dengan berbagai kajian dan survei khusus, agar revitalisasi Masjid Raya Penyengat ini tetap dilakukan dengan tetap menjaga nilai dan kekhasan Masjid ini di masa dulu.

Selain menganti lantai dan karpet masjid, Pemerintah Provinsi Kepri juga melakukan perbaikan tempat wudhu dan toilet, pengecatan masjid, perbaikan menara, pemasangan aksesoris, penataan ruang terbuka hijau, optimalisasi ruang dokumenter, hingga pemasangan videotron di depan masjid, agar menambah estetika kawasan Pulau Penyengat.

Salah seorang warga Pulau Penyengat, Said, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kepri, khususnya Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan kebijakannya ini.

“Kami senang lah, dengan ditata dan dipercantik gini, Pulau Penyengat akan semakin ramai dengan wisatawan,” ujar Said.

Menurut Said, dengan adanya revitalisasi yang dilakukan Gubernur Ansar ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat Pulau Penyengat. 

BACA JUGA :  Beri Motivasi Pelajar SMAN 1 Bintan Utara, Gubernur Ansar Langsung Membaur Dalam Pagelaran Seni Nusantara

Mengingat cukup banyak dari masyarakat Pulau Penyengat yang menggantungkan hidupnya dari berjualan kuliner dan makanan khas Pulau Penyengat.

“Kami harap pulau Penyengat ramai lagi, semakin menjadi destinasi wisata sejarah religi bagi masyarakat di Provinsi Kepri, khususnya kota Tanjung Pinang,” harap Said.

Said juga menjelaskan, dengan indah dan cantiknya Pulau Penyengat akan menambah kunjungan wisatawan ke Pulau Penyengat. Sehingga membuat masyarakat Penyengat yang notabene membawa pompong penumpang, ojek motor Penyengat dan berdagang makanan dan kuliner dapat meningkat ekonominya.

“Tentu saja kami selaku masyarakat Penyengat senang dengan ada revitalisasi kawasan Pulau Penyengat ini, yang tak hanya merubah tampilan Pulau Penyengat semakin estetika, namun juga masyarakat juga membantu ekonomi masyarakat sekitar,” ungkap Said.

Sementara itu, seorang pengunjung Pulau Penyengat bernama Edi, yang cukup sering mengunjungi Pulau Penyengat merasa penataan kawasan Pulau Penyengat oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, ini sangat bagus dan sangat dibutuhkan masyarakat.

“Karena selaku masyarakat yang berkunjung ke Penyengat pasti ingin ibadah dengan nyaman, adem dan tenang, sehingga  penataan yang dilakukan ini sangat pas lah buat pengunjung ,” ungkap Edi. ***

[red]