SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Dengan Tema “Tumbuhkan Budaya Membaca dan Menulis Anak Negeri” Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri menggelar Lomba Literasi Pendidikan Khusus Tingkat Provinsi Kepulauan Riau, yang dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Drs. Damsiri, MP.d, yang ditandai dengan pengalungan tanda peserta secara simbolis, di Plaza Hotel, Tanjungpinang, Senin, (20/03/2017), malam.
Dalam sambutannya, Damsiri, mengatakan, Lomba Literasi ini merupakan salah satu program baru, yang baru pertama kali diadakan di lingkungan Provinsi Kepulauan Riau, yang menindaklanjuti Permendikbud nomor 23 tahun 2015, tentang budi pekerti dan literasi.
Didalam Permendikbud itu, tutur Damsiri, lomba Literasi memberikan kesempatan kepada peserta didik baik itu sekolah Dasar ataupun Sekolah Menengah. Namun, di Provinsi Kepulauan Riau yang baru dilombakan baru untuk anak berkebutuhan khusus.
“Lomba ini nantinya bagi yang memperoleh hasil terbaik, akan mewakili Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam ajang Nasional, yang akan dilaksanakan pada Bulan April di Pekanbaru, Riau,” ucap Damsiri.
Untuk itu, Damsiri harap, bagi para dewan juri dapat memberikan penilaian seobjektif mungkin, karena ini akan membawa nama baik Provinsi Kepri kedepannya. Dan melalui lomba literasi ini, Damsiri juga berharap, kepada Bapak Ibu Guru peserta didik, dapat lebih meningkatkan prestasi bagi peserta didiknya.
Sementara itu, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter PKLK Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Raja Faesal, SE. M.Hum, mengatakan, pada lomba literasi ini ada empat lomba yang akan di perlombakan, yakni Lomba Bercerita, Lomba Menyarikan Buku, Lomba Penulisan kreatif, Lomba Cipta dan Baca Puisi.
“Adapun untuk peserta yang mengikuti lomba ini berjumlah 54 orang, beserta guru pendamping,” ujar Raja Faesal dalam laporannya.
Diwaktu yang sama, Anggota DPRD Provinsi Kepri, Hanafi Ekra, S.Ag, dalam memberikan motivasi kepada peserta lomba menyatakan, bahwa keterbatasan fisik jangan sampai jadi hambatan untuk maju. Apalagi, rumus untuk maju itu adalah membaca, rumus untuk maju itu adalah berinteraksi dengan buku.
“Jadi, membaca itu bisa menggugah ion-ion positif dalam tubuh kita. Makin banyak kita membaca, makin banyak kita dapatkan sesuatu,” papar Hanafi Ekra. (SK-DY)