ANAMBAS (SK) — Jarak pandang sudah mulai kabur antar desa dengan desa lainnya, terutama desa Tarempa. Pandangan penglihatan tampak dilangit Kota Tarempa dan sekitarnya terlihat kabur akibat diselimuti kabut asap sudah beberapa minggu terakhir ini. Jika dilihat dari dipelabuhan Tarempa, pulau yang berada tepat didepannya sudah tidak tampak lagi. Kabut asap ini diperkirakan merupakan kabut asap kiriman dari hutan yang terbakar di kota Pekanbaru. Hal ini disampaikan salah seorang warga Tarempa Junaidi (57), saat ditemui di ujung Pelabuhan Tarempa, Rabu, (16/7/2015).
“Kabut asap ini sangat menganggu kesehatan warga sekitar dan sudah seharusnya pihak pemerintah untuk memberi masker kepada setiap warga yang sedang berkendara. Namun meski asap tebal menyelimuti kota kecil itu, aktivitas warga Tarempa dan sekitarnya tetap lancar,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu warga lainnya Vensen Senika (21), mengeluhkan sudah mulai merasakan sesak nafas, padahal sebelum adanya kabut asap ini tidak ada gejala sesak yang ia rasakan.
“Ya sebelum ada asap, nggak ada terasa sesak selama ini,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Anambas Said M. Damrie saat dihubungi melalui via telepon kemarin, mengatakan, Dinas Kesehatan belum ada rencana untuk membagikan masker untuk warga Tarempa dan sekitarnya.
“Pihaknya masih berpendapat asap yang menyelimuti kota Tarempa masih dalam ambang batas normal,” terangnya.
Dikatakan Said, kondisi asap di Tarempa masih dalam keadaan batas yang normal. Artinya belum menghawatirkan. Namun demikian ia tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat agar memperbanyak mengkonsumsi air putih untuk menghindarai penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
“Saya menghimbau agar masyarakat jangan terlalu banyak keluar rumah atau ruangan. Perbanyaklah minum air putih untuk menghindarai penyakit ISPA,” tutupnya.(SK-Ind)
LIPUTAN ANAMBAS : INDRA GUNAWAN
EDITOR : RUSMADI

(Photo : Indra Gunawan)