LINGGA (SK) — Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri, menggelar pelatihan kerajinan kayu menjadi aneka produk di Lingga. Pelatihan yang dilaksanakan selama 4 hari, dari mulai 24-31 Mei 2016, di balai pertemuan dan kegiatan, di panggung objek wisata Pantai Indah (PI) Sergang Laut, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep.
Ketua pelaksana kegiatan, Bidang industri Disperindagkops Lingga, M. Rahmayadi, dalam laporannya, menuturkan, pelatihan kerajinan kayu ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bersaing dari Industri Kecil Menegah (IKM) kerajinan kayu di Kabupaten Lingga. Dengan menghasilkan produk yang mampu menarik animo pasar dan bersaing di era perekonomian Global dan MEA di Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu, Lingga khususnya pulau Dabo dan Daik memiliki potensi yang besar untuk hasil hutan berupa kayu, berbagai produk dari Furniture, hingga barang kerajinan tangan dapat dihasilkan dari produk ini.
“Berbagai kerajinan dan funiture dapat dihasilkan dari produk ini. Untuk itu, dituntut kreatifitas dan inovasi yang tinggi dari para pelaku usaha di bidang kerajinan kayu, untuk dapat menggali potensi yang ada. Diharapkan, kepada para peserta usai pelatihan ini nantinya, mampu berkreasi menciptakan keunikan dari hasil produknya. Yang intinya, dapat menimbulkan pundi-pundi perekonomian bagi perorangan maupun kelompok,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Umi Kalsum, Kepala Bidang Industri Kecil Menegah, Disperindag Provinsi Kepri, mengatakan, pelatihan kerajinan kayu ini memang segaja dilaksanakan di Kabupaten Lingga. Hal ini mengingat masih banyaknya ketersediaannya bahan baku, yakni, kayu. Dahulu, banyak sekali hasil produk industri kerajinan dari Lingga, seperti kerajinan dari bahan baku kayu sungkai. Namun, belakangan ini tidak lagi nampak barang industri dari Lingga, dan kita tidak tau apa yang menjadi penyebabnya.
“Dulu banyak sekali kerajinan kayu dari Lingga. Namun, belakangan ini tidak ada lagi. Apa yang menjadi penyebabnya, kita pun tidak tau. Dengan diadakannya, diharapkan pelaku IKM kembali menggeliat. Selain untuk memperbaiki perekonomian masyarakat bagi pelaku IKM, juga akan dapat menghasilkan produk-produk yang telah lama hilang. Saat ini, hasil produk kerajinan IKM dari Lingga memang sangat kurang, tapi bukan berarti tidak mampu berkreatifitas,” unggahnya. (SK-Pus)