– Tingkatkan Kompetensi dan Pengetahuan Pelaku IKM Kepri
TANJUNGPINANG (SK) — Kepala Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri Syed Muhammad Taufik, SE, di Kantor Disperindag Kepri, Kamis (04/12/2014) mengatakan, Pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Riau bersama-sama para stake holder yang lain melihat bahwa Keberadaan Industri Mikro Kecil Dan Menengah (IMKM) yang bergerak dalam bidang olahan pangan sebagai salah satu sektor yang penting di Provinsi Kepulauan Riau. Hal tersebut karena tidak terlepas dari letak geografis dan sebagai lintas batas perdagangan antara Provinsi Kepulauan Riau dengan negara-negara luar sebagai potensi pasar yang cukup menjanjikan.
“Selaku Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau, saya menyampaikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan Workshop Pengembangan Kemasan Dan Desain Kemasan di Tanjungpinang – Provinsi Kepri ini sebagai suatu upaya mengembangkan kompetensi dan pengetahuan pelaku IKM khususnya industri mikro rumah tangga tentang fungsi dan manfaat kemasan bagi produk yang mereka hasilkan,” ujar Taufik.
Menurut dia, dalam mendukung pengembangan IMKM, salah satu upaya adalah peningkatkan peranan dan daya saing SDM pelaku usaha melalui pelatihan/bimbingan teknis, agar adanya peningkatan kompetensi para pelaku industri kecil/mikro khususnya dalam menghasilkan produk-produk aneka industri.
Dikatakan, Penguatan kualitas maupun kapasitas Usaha/Industri Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) di daerah Provinsi Kepulauan Riau kini semakin mendesak, terutama dalam menghadapi pemberlakuan Asean Economic Community yang akan diterapkan pada tanggal 1 januari 2015 mendatang.
“Salah satu upaya yang telah dilakukan hingga saat ini oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Melalui Dinas Perindustrian Dan Perdagangan, yaitu dengan mendirikan klinik desain dan kemasan yang bertujuan untuk menfasilitasi Para Pelaku Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Permasalahan Kemasan Pangan,” katanya.
Menurut dia, ada tiga alasan utama mengapa peranan kemasan sangat penting antara lain adalah untuk keamanan produk yang dipasarkan, untuk membedakan dengan produk pesaing dan untuk meningkatkan penjualan.
“Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca,” jelas Taufik.
Selain itu, kata dia, kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing.
“Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya. Kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen,” ujarnya.
Dijelaskan Taufik, berbagai permasalahan umum masih dihadapi oleh sektor IMKM yang menjadi ancaman bagi rendahnya daya saing produknya. Permasalahan itu antara Antara lain umumnya diolah oleh industri rumah tangga (home industry) dan home made dan Produsen hanya terfokus pada produknya sehingga hanya menganggap bahwa pengemasan dan distribusi hanya menjadi prioritas skunder.
Selain itu, kata dia, Pelaku IMKM kurang memanfaatkan peralatan-peralatan sederhana dan peralatan lainnya untuk mengemas produk dan kesulitan dalam mendapatkan bahan-bahan pengemasan dengan harga yang bersaing karena jumlah yang diperlukan relatif kecil dan bentuk produk sangat spesifik.
“Saat ini adalah eranya munculnya produk-produk olahan pangan dengan bentuk kemasan yang sangat kreatif baik dari luar daerah maupun negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, dimana kita sangat ditantang juga untuk dapat menghasilkan produk-produk makanan kemasan yang bernilai inovatif agar mampu bersaing dengan produk sejenis di pasar global,” terangnya.
“Keunikan produk-produk diperlukan karena persaingan tidak semata dari sisi keunggulan kompetitif (competitive advantages) melainkan juga keunggulan komparatif (comparative advantages). salah satu sektor ekonomi yang diharapkan akan semakin banyak menyumbangkan produk olahan pangan kreatif adalah IMKM,” terangnya lagi.
Dikatakan, jika selama ini tantangan terbesar IMKM adalah dari sisi pembiayaan, konsistensi mutu produk hingga mata rantai distribusi, maka kini sisi penting peningkatan peran signifikan imkm adalah bagaimana agar produk-produk yang dihasilkannya mampu mendapatkan akses pemasaran secara lebih besar, baik di pasar lokal maupun global.
“Melalui kegiatan workshop yang singkat ini mudah-mudahan dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mengenai kemasan terutama dalam menyonsong pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MAE),” harapnya. (SK-001)