TANJUNGPINANG (SK) — Anggota DPRD Provinsi Kepri Komisi IV, Taufik, mengatakan, anggaran APBD di RSUP mencapai 130 Miliar, namun pelayanannya masih tetap buruk. Hal ini dipaparkan oleh Anggota DPRD Provinsi Kepri Komisi IV, Taufik, pada saat Rapat Paripurna Istimewa, di Kantor DPRD Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Senin, (18/04/2016).
“Anggaranya di RSUP besar mencapai 130 miliar, namun pelayanan RSUP masih belum baik, karena saya juga pernah mengalaminya,” ujar Taufik.
Taufik juga menceritakan, bahwa anaknya pernah mengalami sakit demam tinggi, namun pihak rumah sakit mengatakan anaknya tidak ada penyakit.
“Waktu malam itu, anak saya pernah mengalami sakit demam tinggi, lalu saya bawa ke RSUP, tetapi dokternya bilang ke saya, anak saya tidak ada penyakitnya. Saya malah disuruh balek pada malam itu juga. Keesokan harinya, saya bawa anak saya ke Malaysia, ternyata anak saya mengalami tipes, tetapi pihak RSUP mengatakan tidak ada penyakit,” ungkapnya.
Taufik juga menyesalkan dengan kejadian yang menimpa keluarganya, dimana anaknya, anak seorang anggota dewan saja diperlakukan seperti itu, apalagi rakyat biasa.
“Anak saya aja diperlakukan seperti itu, apalagi rakyat biasa ya, mungkin bisa lebih parah lagi,” kata Taufik.
Maka dari itu, lanjut Taufik, jika keluarganya sakit, ia tidak akan menggunakan pelayanan BPJS. Karena menurutnya, lebih bagus bayar dari pada kecewa.
“Mending saya bayar, saya bisa meminta pelayanan yang bagus, ketimbang saya menggunakan BPJS, saya malah kecewa,” kata Taufik, menyinggung pelayanan BPJS yang sangat tidak memuaskan.
Terkait hal itu, sambung Taufik, nanti ia akan menyampaikan langsung dengan Dirut RSUP, pada pertemuan Rapat DPRD Provinsi Komisi IV di Batam. Taufik juga merasa khawatir, jika hal ini terus dibiarkan berlarut-larut seperti ini.
“Kita sudah menyurati Dirut RSUP, serta instansi terkait dan akan kita bahas di dalam Rapat DPRD Provinsi Komisi IV. Jika terus seperti ini, kasihan dengan masyarakat Kepri,” pungkasnya. (SK-RA/C)