SELAT PANJANG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepulauan Meranti meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindag UKM) untuk melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi bahan pokok guna mencegah lonjakan harga menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah.
DPRD juga berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan gudang guna memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman dan harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Hal ini disampaikan dalam rapat bersama antara Komisi 2 DPRD Kepulauan Meranti dan Disperindag UKM, yang berlangsung di DPRD Kepulauan Meranti. Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi 2, Syafi’i Hasan, didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Kepulauan Meranti sekaligus Koordinator Komisi 2, Antoni Shidarta, serta anggota lainnya, seperti Jani Pasaribu, Sopandi, Pauzi, dan Al Amin.
Ketua Komisi 2 DPRD Kepulauan Meranti, Syafi’i Hasan, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus mengawasi distribusi bahan pokok dengan ketat untuk mencegah adanya spekulasi harga yang merugikan masyarakat.
“Harus ada pengawasan distribusi supaya tidak ada permainan harga yang membuat sembako mahal. Kami harap Disperindag benar-benar mengawal ini,” tegasnya.
Selain itu, DPRD juga berencana melakukan sidak ke pasar dan gudang guna memastikan bahwa stok bahan pokok mencukupi dan harga tetap stabil. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya praktik penimbunan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Wakil Ketua Komisi 2, Mulyono, menambahkan bahwa inspeksi ini bertujuan untuk memastikan harga bahan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri.
“Kami akan turun langsung ke pasar untuk memastikan harga tidak melonjak secara tiba-tiba. Stabilitas harga adalah tanggung jawab bersama, termasuk kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Marwan, memastikan bahwa stok bahan pokok di wilayah ini dalam kondisi aman dan harga tetap stabil.
“Setiap hari kami turun ke lapangan untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap terjaga. Sejauh ini, ketersediaan sembako cukup dan distribusinya lancar. Satu-satunya komoditas yang berasal dari produksi lokal adalah beras, yang akan mulai panen pada bulan Maret,”* ujar Marwan. ***