GESER UNTUK BACA BERITA
CUACAHEADLINEKEPRI

Dr. Endarwin: Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau Diperkirakan Berlangsung Hingga April 2025

×

Dr. Endarwin: Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau Diperkirakan Berlangsung Hingga April 2025

Sebarkan artikel ini
Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Kepri, Dr. Endarwin, dan rombongan saat melakukan kunjungan ke Kantor Gubernur Kepri. (Foto : Kominfo Kepri)

TANJUNG PINANG – Cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan tinggi diperkirakan akan terus melanda Kepulauan Riau hingga April 2025.

Hal ini diungkapkan Dr. Endarwin, Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG Kepri, dalam audiensi bersama Pemerintah Provinsi Kepri, Selasa (14/01/2025).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dr. Endarwin menjelaskan bahwa fenomena cuaca seperti La Nina lemah, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan cold surge menjadi faktor utama yang memengaruhi tingginya curah hujan di wilayah Kepri.

“Fenomena ini meningkatkan risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah-wilayah yang rawan,” katanya.

BMKG Kepri, menurut Endarwin, terus memantau perkembangan cuaca dan menyediakan peringatan dini yang mencakup wilayah hingga tingkat kecamatan. Upaya ini dilakukan untuk membantu masyarakat dan sektor terkait memitigasi risiko cuaca ekstrem.

Selain itu, BMKG juga mendorong penggunaan teknologi seperti aplikasi Info BMKG dan Digital Weather for Traffic (DWT), yang memberikan prakiraan cuaca untuk berbagai sektor, termasuk transportasi dan pariwisata.

“Peringatan dini ini dirancang untuk membantu masyarakat, wisatawan, dan nelayan dalam mengatur waktu dan aktivitas mereka sesuai kondisi cuaca,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah Kepri, Adi Prihantara, menegaskan komitmen pemerintah untuk bekerja sama dengan BMKG dalam mensosialisasikan informasi cuaca kepada masyarakat.

Langkah ini dianggap penting menjelang Tahun Baru Imlek 2025, saat wisatawan diperkirakan akan memadati Kepulauan Riau.

“Kita harus memastikan mitigasi berjalan baik agar masyarakat merasa aman dan nyaman, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang sedang berlangsung,” ujar Adi.

Langkah mitigasi yang diusulkan meliputi peningkatan sosialisasi informasi cuaca, penyediaan fasilitas penanganan darurat, dan koordinasi intensif antara pemerintah daerah, BPBD, dan BMKG.

“Dengan koordinasi yang kuat, dampak cuaca ekstrem dapat diminimalkan, dan masyarakat serta wisatawan tetap merasa aman,” tutup Dr. Endarwin.

Pemerintah Provinsi Kepri dan BMKG mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta memanfaatkan informasi cuaca yang tersedia untuk keselamatan bersama. ***

banner 200x200
Follow