ANAMBASKEPRI

Gedung Pasar Tradisional Payalaman Anambas “MIRING”

×

Gedung Pasar Tradisional Payalaman Anambas “MIRING”

Sebarkan artikel ini
Saat Tim Ahli dari UNRI melakukan pengukuran dan kelayakan pasar ikan Desa Payalaman, kecamatan Palamatak, Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto : RD)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca Tekan Ini”]

Gedung Pasar Tradisional Payalaman Anambas “MIRING”
– Tim Ahli dari UNRI Kaji Kelayakan.

SIJOROKEPRI.COM, ANAMBAS — Tim Ahli dari Universitas Negeri Riau (UNRI) sudah menggelar kajian kelayakan Gedung Pasar Tradisional Desa Payalaman, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas berapa hari yang lalu, Sabtu, (29/04/2018).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Tarempa, Bayan Nullah SH, mengatakan, kedatangan Tim Ahli Konstruksi dari UNRI tersebut untuk gelar kajian kelayakan Gedung pasar tradisional Desa Payalaman, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, menindak lanjuti penyidikan umum yang telah digelar pihak Kajari Natuna bersama Kejaksaan Cabang Negeri Tarempa.

“Tim tersebut terdiri dari dua orang tenaga ahli beserta dua orang operator, tiba di pelabuhan Tarempa Sabtu sore,” kata Bayannullah, kepada awak media ini.

Lanjutnya, keempat orang tersebut datang dari Pekan Baru menggunakan pesawat menuju Batam dan dari Batam dilanjutkan menuju ke Anambas menggunakan kapal Ferry Blue Sea Jet.

“Dua orang tenaga ahli dari UNRI ini antara lain, Iskandar Romey Ahli Struktur dan Feri Fatnanta Ahli Geoteknik. Mereka dibantu dua orang operator muda Muhammad Syauqi dan Wan Fikri Darmawan,” sebutnya.

Bayanullah menambahkan, pihaknya akan menunggu hasil uji kontruksi dari tim ahli untuk menentukan langkah selanjutnya terkait kelayakan kontruksi bangunan pasar tradisional.

Koordinator tim, Iskandar, saat dikonfirmasi usai makan siang di Payalaman, menerangkan terdapat penurunan struktur bangunan.

”Secara visual itukan sudah kelihatan kimiringannya, dan dalam pengukuran terdapat kemiringan dua sampai tiga derajat, dan pada posisi tiang yang turun terletak pada bagian aliran sungai,” ujarnya.

Tambahnya, untuk saat ini, pihaknya sudah melakukan kunjungan lapangan, mengukur struktur bangunan selanjutnya melakukan analisis.

”Untuk hasilnya kita perlu melakukan analisis lagi, dan ini membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan kedepan. Setelah itu baru kita dapat menyimpulkan hasil kajian dari penelitian, dan juga kita akan ada uji lip hal ini,” jelasnya.

Menurut keterangannya, hasil uji melalui pengukuran terdapat Luas 19 × 15,93 meter dari sudut kiri, dan sudut kanan terdapat 19×17 meter, serta bagian Tengah terdapat 18,98 meter.

“Hal ini berbeda dalam gambar kontruksi yang seharusnya luas 20×15’50 meter,” jelasnya.

Pantauan media ini, hasil pengukuran sementara, terdapat kemiringan struktur bangunan setinggi 41 cm. Kemiringan itu di ukur dari sudut kiri bangunan hingga terdapat penurunan di sudut kanan bangunan.

Menurut informasi dari beberapa sumber yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang hadir menyaksikan uji kelayakan bangunan pasar ikan tersebut oleh UNRI, terdapat rawan penurunan, dikarenakan bangunan tersebut terletak di aliran sungai.

“Namun kami tetap mendukung apa yang telah dilakukan oleh pihak kejaksaan,” kata masyarakat yang hadir. (rd)

 

banner 200x200
Follow