GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
Tak Berkategori

Gempa Susulan Kembali Terjadi di Majene Provinsi Sulawesi Barat

×

Gempa Susulan Kembali Terjadi di Majene Provinsi Sulawesi Barat

Sebarkan artikel ini
Gempa susulan dengan kekuatan M5,0 kembali terjadi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Gempa bumi ini berdasarkan permodelan tidak berpotensi tsunami. (Foto : BMKG)

Sijori Kepri, Sulbar — Gempa susulan dengan kekuatan M5,0 kembali terjadi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. Gempa bumi ini berdasarkan permodelan tidak berpotensi tsunami, Sabtu, (16/01/2021), sekira pukul 06.32 WIB.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr Raditya Jati, mengatakan, BPBD Kabupaten Majene menginformasikan, belum ada laporan terkait dampak gempa yang berpusat di darat 20 km Timur Laut Majene dan berkedalaman 10 km ini.

BACA JUGA :  Terkait “PENGHENTIAN PELAYAN PUBLIK”, Ombudsman Minta Penjelasan Pemko Bekasi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.

“BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan,” kata Dr Raditya Jati.

BACA JUGA :  Ini Pesan Doni Monardo Kepada Kepala BNPB Yang Baru

Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.

BACA JUGA :  Korban Longsor Tapanuli Selatan Bertambah Menjadi 8 Orang

“Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk, untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal,” pungkasnya. (R Rich)