SIJORI KEPRI — “Kepri Layak Jadi Pintu Gerbang Wisata Bahari Indonesia.” Ungkapan itu disampaikan Guntur Sakti awal tahun 2016. Ketika kalimat itu terucap, banyak pihak yang mencibir dan pesimis.
“Ah…… Guntur Sakti, buat sensasi lagi. Sudahlah……” Itulah sebagian komentar sinis orang yang merasa pesimis dengan ambisi Guntur Sakti tersebut.
Namun seiring perjalanan waktu semuanya berubah. Dukungan terhadap Guntur Sakti terus mengalir. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata RepubIik Indonesia (Kemenpar RI) juga mendukung Kepri menjadi gerbang pintu wisata bahari Indonesia.
Menteri Pariwisata RI, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., pada acara puncak Festival Bahari Kepri (FBK), Sabtu, 29 Oktober 2016 tepat pukul 21.00 WIB, di Gedung Gonggong Tanjungpinang secara khusus menulis:
“Selamat dan Sukses
Atas Peresmian
Tourism Information Centre
Gedung Gonggong
Kepri Gerbang Wisata Bahari,
Tanjungpinang, 9 Oktober 2016
tertanda
Arief Yahya – Menpar RI.”
Akhirnya ambisi yang oleh sebagian orang tidak lazim alias mustahil untuk diwujudkan kini sudah terwujud. Guntur Sakti akhirnya tidak bertepuk sebelah tangan.
Tak bermaksud memuji, tapi itulah realitasnya. Guntur Sakti memang sakti, sesuai dengan akhir namanya. Ke-SAKTI-annya telah terbukti. Dia pandai mencari dan memanfaatkan celah. Dia pandai mencari momen dan memanfaatkan momen itu. Dia punya ambisi, tapi bukan ambisius. Dia punya perhitungan yang tinggi untuk mencapai ambisi yang ingin dicapainya itu.
Dalam sebuah lakon pertunjukkan, Guntur adalah pemain, penulis scenario, sutradara, sekaligus produser dalam lakon tersebut. Berbagai julukan pantas diberikan kepadanya.
Itulah Guntur Sakti, salah seorang “SUTRADARA” di balik sukses Festival Bahari Kepri (FBK) yang dirancangnya bersama Pemerintah Kepri dan Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk Indonesia, terkhusus untuk Tanjungpinang sebagai “TUAN RUMAH” dari perhelatan akbar tersebut.
Secara khusus usai acara FBK, Guntur Sakti mengirimkan pesan pendek lewat handphone saya. Isinya sungguh bermakna : “Adinda….., kerja kita Insya Allah telah membuahkan hasil. Banyak pihak yang bangga dan meng-apresiasi FBK ini. Nama Tanjungpinang dan reputasi Pak Wali dan Pak Wakil melambung. Semua ini karena komitmen kita untuk kerja keras yang dilandasi keikhlasan. Terima kasih kepada Pak Wali, Pak Wakil dan Pak Sekda, yang selalu memantau dan mensupport kita. Terima kasih buat adinda yang selalu menjembatani segala masalah dan urusan. Semoga menjadi amal baik. Amin………..”
Pesan pendek Guntur itu saya forward ke Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul. Ayah, sapaan akrab Wakil Wali Kota Tanjungpinang tersebut langsung membalas, “Alhamdullilah. Ayah bangga keberhasilan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhas mendapat Ridho Allah. Segala puji miliknya. Ayah menyampaikan syukur dan terima kasih kepada semua pihak semoga menjadi amal ibadah di sisi-Nya. Subhanalllah wabihamdihi, subhanallah halazim, astagfirullah.”
Selanjutnya ayah Syahrul mengatakan, “Ayah menyadari betul kiprah beliau (Guntur Sakti, red) luar biasa. Nanti ayah akan telepon beliau. Sebenarnya ayah ingin bertemu langsung, namun masih mencari waktu”. Itulah apresiasi luar biasa dari ayah yang menjadi penanggungjawab FBK di Kota Tanjungpinang.
Masih lekang dalam ingatan saya, ketika panitia banyak yang drop karena kecapekan, Guntur Sakti adalah seorang pejabat yang selalu memberikan support dan energi positif. “Ayo bangkit…… jangan menyerah. Kita berjuang mensukseskan acara ini sampai titik darah penghabisan. Kita sudah sepakat meluruskan niat untuk mensukseskan FBK di Tanjungpinang ini. Ayo keluarkan energi positif. Kesempatan ini tak akan terulang lagi. Kita tunjukkan kepada Indonesia dan dunia, bahwa Kepri itu hebat, Tanjugpinang itu bisa. Oke…………….“
Di lain kesempatan, Guntur mengirimkan pesan lewat handphonenya ke saya, “Adinda… rezeki kita yang tak ternilai harganya adalah kesehatan, niat dan semangat tanpa pamrih yang diberikan Allah. Bismillah….”
Sejujurnya, selama kegiatan FBK seluruh panitia baik di Kota Tanjungpinang maupun Provinsi Kepri mengabaikan soal yang satu ini (kesehatan, red). Menjelang acara puncak, Juramadi Esram (Kadis Parbud Tanjungpinang), Pak Way sapaan akrab Kadis Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Tanjunpinang dan sejumlah Kepala SKPD sampai subuh masih saja terlihat wara-wiri di Gedung Gonggong, mendampingi Wali Kota dan Sekretaris Daerah Tanjungpinang. Mereka baru pulang ketika azan subuh berkumandang dari kejauhan dari Mesjid Sultan Riau – Penyengat.
Saya sempat mengingatkan Kadis Parbud Tanjungpinang, Juramadi Esram soal pesan dari Guntur Sakti itu. Spontan beliau bilang, ”Eh… iye juga ye….. saya hampir lupa sekarang sudah jam 3 subuh rupanya. Rasanya kok masih jam 3 sore”. Kemudian Pak Way bilang…….”Gedung Gonggong ini terasa sudah menjadi rumah saya sendiri. Kalau awak nak cari saye, di sini je (Gedung Gonggong, red). Saya lebih banyak di sini daripada di rumah dan kantor”. Pernyataan Pak Way tersebut diamini oleh Wambok Malilu, selaku orang yang bertanggungjawab terhadap Gedung Gonggong tersebut.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Lindawati termasuk pejabat yang paling mobile menyiapkan dan mensuksekan acara ini.
“Larangan kami (pagawai di Disparbud, red) ikut kapal hias pada acara puncak FBK tidak diindahkannya. Dia tetap ngotot. Jadilah dia putri duyung atau wanita tercantik di kapal hias yang berlayar malam itu.“ Sungguh luar biasa………….
Sebuah apresiasi luar biasa buat Ibu Linda dari kami “anak buahnya”. Usia boleh tua, namun semangat terus menyala.
“Ibu Linda tidak akan berhenti sebelum acara itu usai. Setiap acara, beliau juga paling duluan datang dan paling terakhir pulang. Maaf Bu Linda tidak bermaksud memuji, tapi itulah realitasnya. Ibu Linda dan tandemnya Pak Katno, selalu memberikan energi positif kepada kami dalam keadaan suka maupun duka.
Secercah Harapan
Senin, 7 Desember 2016 lalu, Guntur Sakti, salah seorang sutradara FBK itu sudah dilantik Gubernur Kepri, Nurdin Basirun menjadi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominpo) Kepri. Jabatannya di Dispar Kepri digantikan oleh sahabatnya Drs. H. Buralimar, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BPMD Kepri.
Kabar pelantikkan Guntur Sakti sebagai Kadis Kominpo saya terima pertama kali dari anak buahnya di Dispar Kepri, Yudi tepat pukul 13.00 WIB. Dia bilang, “Pak Guntur sudah dilantik jadi Kadis Kominpo Kepri. Penggantinya Pak Buralimar”. Sejenak saya terdiam mendengar kabar tersebut, seakan tak percaya. Barulah sekitar pukul 13.30 WIB, saya mengirimkan pesan pendek kepada Guntur Sakti. Isinya, “Pak Guntur… selamat ye… Sebuah tulisan akan saya persembahkan buat bapak. Saya tunggu jawabannya tidak ada juga.
Sehari setelah pelantikakan, Selasa, (08/11/2016) tiba-tiba handphone saya berdering. Saya lihat pengirimannya muncul nama Guntur Sakti. Isinya sungguh bermakna:
“Adinda…..jabatan itu datang dan pergi, tak mungkin digenggam selamanya. Apa yang terjadi kemarin (Senin, 7 Nopember 2016) adalah skenario Allah yang patut direspon dengan rasa syukur dan kerja keras”.
Pesan pendek tersebut saya kirim kepada kawan-kawan yang mempertanyakan kenapa Guntur Sakti pindah. Saya rasa pesan pendek Guntur Sakti tersebut bisa menjawab pertanyaan mereka. Pesan yang sama juga saya kirim juga kepada Robert Pasaribu, Asisten Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang, salah seorang yang saya nilai “PENASARAN” mengapa Guntur Sakti dipindahkan.
Ketika rapat dengan unsur pimpinan PT Angkasa Pura Tanjungpinang di Kantor Wali Kota, Selasa (08/11/2016), Robert mempertanyakan kenapa Guntur Sakti dimutasi ke tempat lain. Hal yang sama juga disampaikannya ketika menghadiri undangan khusus City Link di rumah makan Jawa Timur, Tanjungpinang. “Saya penasaran, pertimbangan apa Pak Nurdin Basirun memindahkan Pak Guntur ke Dinas Kominpo Kepri. Kemesraan itu terasa cepat berlalu. Rasanya baru kemarin Pak Guntur bersama kita kini dia telah terasa pergi entah kemana. Dia telah membawa aura baru bagi perkembangan wisata di Kota Tanjungpinang”.
Saya berharap, di tempat tugas yang baru Guntur Sakti semakin sakti. Kasaktiannya yang sudah terbukti di Dispar Kepri, harus ditularkan di tempat tugas yang baru. Dan kepada Buralimar saya berharap meneruskan ambisi Guntur Sakti, yang sudah mengantarkan Kepri sebagai gerbang wisata bahari di Indonesia.
Selamat bertugas kakanda Guntur Sakti, doa kami menyertaimu. Kepada Kakanda Buralimar kami ucapkan selamat menjalankan tugas baru di Dispar Kepri. (Maswito)