PROFIL

HARDI GUNAWAN

×

HARDI GUNAWAN

Sebarkan artikel ini

Hardi Gunawan S.Sos, S.Pd.I

– LKP BRITTISH STANFORD COLLAGE TANJUNGPINANG

– Juara I Apresiasi PTK PAUDNI  Berprestasi (Pengelola LKP) Tingkat Provinsi Kepri Tahun 2014

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

 Tingkatkan Kemampuan Dengan Bahasa Inggris

Tanjungpinang (SK) — Sebagai Pimpinan LKP British Stanford Collage Tanjungpinang, Hardi Gunawan terus giat mengaplikasikan kemampuannya, terutama dalam bidang Bahasa Inggris. Bagi Hardi, sapaan akrab pria kelahiran Tanjungpinang 34 tahun silam ini terus berbuat dan berkarya dalam meningkatkan kemampuannya. Banyak prestasi yang ia raih, terutama dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Diantaranya, Juara I (satu) Apresiasi PTK PAUDNI Pengelola LKP Tingkat Provinsi Kepri tahun 2014 yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepri. Judul yang ia buat dalam lomba karya tulis tersebut adalah Implementasi Pendekatan ‘Real’ dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk Migran di rumah Imigrasi Tanjungpinang.

“Real yang dimaksud adalah Respect, Empathy, Attention, Love yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan menjaga kondisi mental stabil,” katanya kemarin.

Metode pembelajaran ini kata Hardi di rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang sangat efektif, diantaranya yaitu kemampuan berbahasa Inggris para pencari suaka meningkat karena kegiatan kursus bahasa inggris lebih stabil dibandingkan migran yang tidak mengikuti kegiatan.

“Kita juga dipercaya sebagai mitra Pemerintah maupun swasta dalam mengelola lembaga kursus bahasa Inggris ini, seperti memberikan kursus bahasa Inggris kepada pegawai maupun karyawan swasta. Karena diharapkan kedepan, bahasa Inggris ini bisa kita manfaatkan sebagai bahasa pengantar, baik dalam kegiatan formal maupun non formal,” imbuhnya.

Selain itu lanjut Hardi, pihaknya juga ada mendirikan lembaga kursus bernama Assakinah dari SD sampai SLTA. Lembaga ini memberikan pelajaran bahasa Inggris kepada siswa dan juga memberi pelajaran untuk kemampuan berbahasa Inggris bagi guru-guru. Jadi, program bahasa Inggris ini diharapkan nantinya bisa terintegrasi kesemua mata pelajaran dan dengan demikian, bahasa Inggris bisa digunakan sebagai bahasa pengantar.

“Jadi, out putnya atau hasilnya siswa bisa belajar bahasa Inggris dengan baik dan saat ini sudah ada sekitar 200 lebih, baik siswa maupun pegawai dan karyawan yang belajar bahasa Inggris di lembaga ini,” ungkap pria yang memiliki moto hidup hidup bagaikan air mengalir ini.

Hardi mengatakan, penyelenggaraan kursus bahasa Inggris adalah suatu upaya untuk membelajarkan warga belajar dalam penguasaan bahasa Inggris. Hal ini mengandung makna bahwa dalam pembelajaran bahasa Inggris terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode atau strategi yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris membutuhkan pengetahuan pengejaan, tata bahasa, kosa kata, dan kultur.

Upaya lembaga kursus bahasa Inggris adalah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris sehingga dapat menjawab dan merespon lingkungan dan stake holder baik dari dalam maupun luar negeri. Kota Tanjungpinang yang berbatasan langsung dengan negara tetangga menjadikan kota ini sebagai salah satu pintu gerbang atau jalur transit bagi para pencari suaka menuju Australia dan negara ketiga lainnya secara ilegal. Permasalahan ini sudah menjadi perhatian dunia internasional.  Hal ini dibuktikan dengan berdirinya rumah detensi imigrasi untuk menampung migran yang berasal dari berbagai negara konflik yang didukung oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB ). Dalam hal ini penanganan teknis  masalah migrasi ditangani oleh International Organization for Migration (IOM) yang merupakan perpanjangan tangan dari United Nation.

IOM adalah organisasi antar pemerintah utama di bidang migrasi. IOM berdedikasi untuk memajukan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan bersama. Hal itu dilaksanakan dengan meningkatkan pemahaman mengenai masalah-masalah migrasi, membantu pemerintah dalam menjawab tantangan migrasi, mendorong pembangunan sosial dan ekonomi melalui migrasi, dan menjunjung tinggi martabat dan kesejahteraan pencari suaka , termasuk keluarga dan komunitasnya. IOM  juga membantu proses migrasi ke negara – negara ke tiga seperti Australia, Amerika, Selandia Baru dan lain – lain. Saat ini Indonesia telah memiliki 14 (empat belas) rumah detensi imigrasi yang tersebar ke beberapa provinsi. Rumah detensi yang dimaksud berada di Jakarta, Tanjungpinang, Medan, Belawan, Pekanbaru, Pontianak, Surabaya, Semarang, Kupang,   Makassar, Manado, Jayapura, Bali dan Bogor.

Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang merupakan rumah detensi pusat atau terbesar di Indonesia dengan kapasitas 450 Orang dilengkapi dengan fasilitas olahraga, bangsal untuk tidur, MCK, klinik kesehatan, ruang psikologi, mini market, kantin, mushalla, dan lapangan olahraga. Berdasarkan data jumlah migran yang ada di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang cenderung mengalami peningkatan

Disebutkan, sampai saat ini jumlah pencari suaka di rumah detensi imigrasi berjumlah 447 orang.  Dari jumlah tersebut  mereka berasal dari berbagai macam negara konflik seperti Sudan, Pakistan, Afganistan, Myanmar (Rohingya), Somalia, Mesir, Iraq, Iran dan Srilanka.

Secara umum migran mengalami tekanan psikologis yang berat dikarenakan oleh berbagai hal  seperti trauma masa lalu yang kelam dan teraniaya, perlakuan yang tidak manusiawi di negara asal, kebimbangan akan masa depan,  aturan yang membatasi kebebasan selama  tinggal di rumah detensi imigrasi Tanjungpinang dan lamanya  menunggu proses penentuan status sebagai pengungsi (Refugee) oleh UNHCR. Untuk menjaga kondisi psikologis pencari suaka stabil dan membekali dengan  kecakapan hidup. IOM  mengadakan kegiatan psikososial di rumah detensi imigrasi Tanjungpinang seperti olah raga, rekreasi, kursus komputer dan  Bahasa inggris.

“LKP British Stanford College lembaga kursus yang ditunjuk oleh IOM untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris untuk pencari suaka perlu  melakukan extraordinary treatment dan pendekatan yang berbeda dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris. Pendekatan yang dimaksud  mengedepankan nilai–nilai humanis seperti Respect, Empathy, Attention, Love (REAL) sesuai dengan judul karya tulis tersebut. Pendekatan ini berhasil untuk meningkatkan kemampuan Berbahasa Inggris, memotivasi, menciptakan kenyamanan dalam pembelajaran, dan memberikan pengaruh positif mental dan psikologis pencari suaka,” ungkap Hardi.

Dia menyebutkan, implementasi dari pendekatan REAL dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk pencari suaka adalah meningkatkan kemampuan bahasa inggris para pencari suaka serta mengembalikan kondisi psikologis pencari suaka yang labil menjadi stabil. (SK-02)

PROFIL

Hj. BECEKTANG,S.Ag LEMBAGA : PKBM NYAT CENTRE BATAM…

PROFIL

BUDI HENDRIKA,M.Pd.T Instruktur Kursus Otomotif/Sepeda Motor PKBM MAWAR…

PROFIL

Hj Sulfia Netti, S.Pd,Kim Pengelola PKBM Mandiri Batam…

PROFIL

Drs SURYADI Kepala SKB Kota Batam PRESTASI :GESER UNTUK…

PROFIL

Sri Rahayu, S.Pd.AUD Pengelola Paud Terpadu Lovely Lovita…

banner 200x200
Follow