BINTANEKONOMI

Harga Sayuran Melambung

×

Harga Sayuran Melambung

Share this article

BINTAN (SK) — Harga kebutuhan pangan seperti sayuran diwilayah Bintan hingga saat ini masih tinggi, hal ini disebabkan belum turunnya tarif angkutan. Meskipun, persatu Januari kemarin, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat sudah diturunkan sekitar 10 persen lebih dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 untuk setiap satu liternya, nyatanya tarif angkutan belum juga turun hingga saat ini.Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdangan, UKM dan Koperasi (Disperindagkop) Bintan, Edi Pribadi.

Menurutnya, belum turunnya tarif angkutan membuat sejumlah harga sayuran terus mengalami kenaikan. Selain itu juga, faktor cuaca buruk sejak beberapa bulan terakhir menjadi salah satu penyebab naiknya harga sayuran.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Edi menyebutkan, untuk harga sayuran saat ini seperti kacang panjang mengalami kenaikan hingga 100 persen. Dimana kata dia, harga saat ini sudah mencapai angka Rp 12.000 dari sebelumnya berkisar hanya Rp 6.000 untuk setiap satu kilonya. Selain itu, cabai kecil juga mengalami kenaikan harga sekitar 54 persen, dimana pada harga sebelumnya hanya Rp 35.000 kini sudah mencapai Rp 54.000 perkilonya.

BACA JUGA :  Kapolres Bintan Tinjau Langsung Arus Balik Masyarakat di Pelabuhan Bulang Linggi dan Pelabuhan ASDP Tanjung Uban

Sementara itu, cabai merah yang sebelumnya seharga Rp 70.000 perkilonya, kini naik sekitar 24 persen menjadi Rp 87.000. Untuk harga komoditi sayuran di Bintan khususnya, memang masih dipengaruh oleh faktor angkutan dan cuaca. Mengingat di Bintan sendiri, masih membutuhkan pasokan dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

BACA JUGA :  Pasokan Beras Impor Menipis

“Salah satu faktor yang menyebabkan naiknya harga sayuran itu, ya karena belum turunnya tarif angkutan. Karena memang itu faktor yang paling berpengaruh selain faktor cuaca buruk juga,” ungkap Edi, Selasa (6/1/2015).

Beberapa kebutuhan pangan lainnya yang masih stabil, lanjut Edi, seperti harga telur stabil diharga Rp 1.200 perbutirnya, daging ayam juga tetap pada harga Rp 34.000 perkilonya. Sedangkan untuk harga daging sapi beku masih tetap Rp 85.000 perkilonya. Lebih lanjut, Edi juga menyebutkan, kebutuhan pokok seperti beras, gula dan sebagainya justru mengalami penurunan antara 5 persen.

“Harga gula, beras, minyak goreng cenderung mengalami penurunan sekitar 5 persen. Untuk harga gula saat ini setiap satu karungnya harga ditingkat distributor rata-rata Rp 350.000 atau setara dengan Rp 7.200 perkilonya. Sedangkan beras dari Rp 8.000 kini turun menjadi Rp 7.200 perkilonya,” terang Edi.

BACA JUGA :  Beras di Lingga Langka

Namun demikian, Edi mengatakan, kebutuhan pasokan segala macam kebutuhan untuk diwilayah Bintan masih tetap aman. Artinya, tidak ada kekurangan stok dikalangan distributornya yang dapat mempengaruhi meningkatnya harga kebutuhan di Bintan. Dengan begitu, pihaknya, akan tetap memantau perkembangan di pasar-pasar yang ada di Bintan.

“Kita tetap memantau perkembangan harga dipasaran, setiap satu minggu sekali kita selalu meng-update data harga-harga kebutuhan pokok di pasaran,” tuturnya. (hk)