Sijori Kepri, Karimun — Hari kedua pencarian korban seorang nelayan bernama Ardi (45) diduga tenggelam saat mencari Udang di perairan Pulau Durai, Kabupaten Karimun, belum ditemukan oleh Tim SAR Gabungan, Jumat, (07/01/2022).
Kepala Kantor BASARNAS Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, mengatakan, Tim SAR Gabungan melaksanakan brifieng untuk kegiatan Operasi SAR Hari Kedua dengan total luas area pencarian ± 10 NM.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Pos Pencarian dan Pertolongan TBK, Polair Polda Kepri, Polair Polres Karimun, Bakamla Karimun melaksanakan pencarian dengan menyisir sekitar LKK (Lokasi Kejadian Kecelakaan), selanjutnya ke arah Utara menggunakan unsur yang dimiliki potensi masing-masing.
Kemudian, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Polsek Moro dan Masyarakat setempat melaksanakan pencarian dengan penyisiran bibir pantai menggunakan kapal kayu/pompong, serta jalur tepian bibir pantai.
“Tim SAR Gabungan menghentikan sementara kegiatan Operasi SAR Hari Kedua dengan hasil Nihil, pencarian akan dilanjutkan pada esok hari,” kata Slamet Riyadi, Jumat, (07/01/2022).
Sebelumnya diberitakan, tergulung ombak saat pergi mencari Udang, seorang nelayan bernama Ardi (45) diduga tenggelam perairan Pulau Durai, Kabupaten Karimun, Selasa, (04/01/2022), sekira pukul 22.00 WIB.
Kepala Kantor BASARNAS Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, membenarkan tentang Operasi SAR Kecelakaan Kapal Kayu/Pompong terbalik di perairan Pulau Durai, Kabupaten Karimun, pada Koordinat 0°38’10.38″U 103°39’51.23″T.
“Korban Ardi (45) diduga tenggelam tergulung ombak. Sementara rekan korban atas nama Hanim berhasil selamat dengan berenang ketepian atau perairan dangkal,” kata Slamet Riyadi, Jumat, (07/01/2022).
Kantor BASARNAS Tanjung Pinang menerima informasi kecelakaan ini dari Kades Sanglar, Sandri, pada Kamis, (06/01/2021), pukul 08.45 WIB.
“Mendengar adanya Operasi SAR Kecelakaan Kapal Kayu/Pompong terbalik di Perairan Pulau Durai, Kabupaten Karimun, Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Tanjung Balai Karimun berjumlah 6 (enam) orang personil langsung bergerak ke LKK (Lokasi Kejadian Kecelakaan),” ujar Slamet Riyadi.
Kronologis kejadian berawal pada hari Selasa, (04/01/2022), sekira pukul 17.00 WIB, korban bersama temannya berangkat dari Pulau Tebing menuju Pulau Bone untuk melaksanakan aktivitas nelayan dengan mencari udang.
Namun sekira pukul 22.00 WIB, akibat cuaca yang kurang baik, sehingga Kapal Kayu/Sampan yang mereka gunakan terbalik karena terkena ombak.
Rekan korban atas nama Hanim berhasil S (Selamat) dengan berenang ketepian atau perairan yang dangkal. Sementara korban diduga tenggelam tergulung ombak dan hingga saat ini korban belum ditemukan.
Adapun unsur SAR yang terlibat dalam pelaksanaan pencarian antara lain, KanSAR Tanjung Pinang, Pos SAR Tanjung Balai Karimun, Polair Polda Kepri, Polair Polres Karimun, Bakamla Karimun, Polsek Moro, HNSI Karimun, dan masyarakat setempat.
“Dalam proses pencarian, unsur SAR Gabungan menggunakan RIB Pos Pencarian dan Pertolongan TBK, SB KP 2004 (Polair Polda Kepri), SB C3 Mini (Milik Masyarakat) dan 8 (delapan) unit Kapal Kayu/Pompong,” pungkas Slamet Riyadi. (R Rich)