TANJUNGPINANG (SK) — Pada saat jamuan makan malam Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, dengan Anggota Lembaga Jawatan Kuasa Audit Dalaman dan Staf anggota-anggota Kerajaan Batu Pahat Berhat, di Restoran Nelayan, Sei Jang, membuat sejumlah pewarta dipermalukan, Sabtu, (30/04/2016), malam.
Kejadian itu bermula dari pewarta yang menempati satu meja, namun tiba-tiba Sekda Kota Tanjungpinang, Riono menyindir pewarta dengan halus, namun sangat menyakitkan.
“Meja kalian siapa yang pesan,” ujar Riono.
Namun hal itu tidak berhenti disitu, melainkan berlanjut diluar ruangan, dimana sejumlah pewarta keluar dari ruangan makan para pejabat itu. Dan salah satu pelayan restoran menjelaskan kepada pewarta.
“Maaf pak, kami tidak bisa layani, lantaran Pemko hanya menyiapkan 8 meja saja” ungkapnya.
Mendapat jawaban seperti itu, pewartapun hanya berada diluar. Namun, salah satu staf bagian humas mengatakan, bahwa memang benar meja itu hanya 8, akan tetapi saya sudah meminta untuk ditambah.
“Silakan Pak masuk, pesan aja rokok, minuman, itu makanan sudah disiapkan. Namun yang ada tinggal sisa,” ungkap staf humas sambil menunjuk meja tersebut.
Melihat etika dari para pegawai Pemko tersebut, para pewarta yang tidak ingin integritasnya dicederai langsung meninggalkan acara tersebut.
Para pewarta yang hadir dalam acara tersebut juga meluangkan kekesalannya melalui akun Blackberrynya.
“Udah dipermalukan, dikasih makan sisa lagi,” tulis salah satu pewarta.
Atas peristiwa tersebut, Kasi Humas Pemko Isanini Bayu Wibowo, menyampaikan permohonan ma’af melalui pesan singkat Blacberry-nya.
“Mohon maaf ya kawan-kawan,” tulis Isanini Bayu Wibowo, di Group Pemko Tanjungpinang.
Sementara terpisah, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tanjupinang, Helianto, menilai acara jamuan makan malam tersebut hanya menghabiskan uang rakyat. Apalagi tidak ada hal-hal penting disampaikan dalam acara tersebut.
“Kalau kita melihat dengan kondisi keuangan Daerah yang defisit, maka acara makan-makan di Restoran itu hanyalah pemborosan. Seharusnya acaranya dibuat aja secara formal kalau memang itu kegiatannya,” jelas Helianto.
Diduga, kegiatan Sekda Kota Riono tersebut, hanya untuk memecah belahkan hubungan antara Pewarta dengan Pemko, yang selama ini berjalan dengan baik. Mengingat dalam waktu dekat ini Kota Tanjungpinang akan memasuki pesta demokrasi. Akan kah peristiwa tersebut upaya sekda untuk memecah belahkan Pewarta dengan Walikota?? (SK-RA/C)