BATAMPEMKO BATAM

Jefridin Rakor Inflasi bersama Mendagri, Sebut Wali Kota Batam Muhammad Rudi Konsen Tekan Inflasi

×

Jefridin Rakor Inflasi bersama Mendagri, Sebut Wali Kota Batam Muhammad Rudi Konsen Tekan Inflasi

Share this article
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid, mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. (Foto : MC Batam)

BATAM — Mewakili Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin, 9 Januari 2022.

Rapat ini dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri. Juga perwakilan kementerian ataupun lembaga terkait seperti Kepala Badan Pusat Statitik (BPS), Margo Yuwono, Jamdatun Kejagung, TNI, Polri, hingga kepala-kepala daerah.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Usai rapat, Jefridin menyampaikan, Pemerintah Kota (Pemko) Batam dibawah kepemimpinan Wali kota Batam, Muhammad Rudi, terus melakukan berbagai upaya menekan inflasi.

Selain yang dilakukan oleh Pemko Batam bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemko Batam, kata Jefridin juga melakukan operasi pasar. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat.

BACA JUGA :  Hadiri Musrenbang Nongsa, Rudi Pastikan Kawal Anggaran Pembangunan Tingkat Kecamatan

“Selain melaksanakan operasi pasar, monitoring harga dan ketersediaan pangan, pengembangan urban farming dan lainnya ini dapat menekan inflasi di Kota Batam,” kata Jefridin.

Sebagai gambaran, Inflasi Kota Batam Desember 2022 sebesar 1,14 persen. Andil komoditi penyumbang inflasi pada bulan tersebut, yaitu angkutan udara, bayam, telur ayam ras, kangkung, rokok kretek filter, cabai rawit, emas perhiasan, daging ayam ras, dan kacang panjang.

Sementara itu, komoditi penyumbang Inflasi sepanjang tahun dari Januari sampai dengan Desember 2022 yaitu bensin, angkutan udara, rokok kretek filter, kangkung, daging ayam ras, bayam, telur ayam ras, rokok putih, kontrak rumah, sabun detergen bubuk.

“Pada prinsipnya, kerja pengendalian inflasi ini terus kita lakukan. Pak wali begitu konsen dengan hal ini,” ungkap dia.

Sementara itu, Menteri Tito mengingatkan perihal tantangan makro maupun dalam negeri perihal inflasi. Di Eropa, informasi yang ia dapat, gejolak harga pangan beberapa kali terjadi.

BACA JUGA :  Rudi Tidak Malu Ajak BP "BERSATU"

“Jumat lalu kami dipanggil Bapak Presiden, salah satu topik mengenai inflasi. Beliau sampaikan penghargaan tinggi kepada kita semua, kepada seluruh pemerintah daerah, forkompimda serta peserta rakor zoom meeting mingguan,” ucapnya.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo ketika melakukan kunjungan ke daerah-daerah kerap meninjau pasar. Juga kerap berdiskusi dengan kepala daerah setempat perihal fluktuasi stok maupun harga pangan.

“Presiden menyampaikan pengetahuan kepala daerah perihal inflasi semakin membaik. Inflasi ditentukan oleh kerjasama pusat dan daerah, peran pemda sangat penting,” papar Tito.

Ia menyebutkan, pada September 2022 inflasi Indonesia pada angka 5,9 persen, kemudian turun 5,7 persen pada Oktober, lalu pada bulan November turun menjadi  5,42 persen.

BACA JUGA :  Taman Rusa Sekupang Batam, Bakal Jadi Ikon Wisata Baru di Kepulauan Riau

“Namun di akhir tahun Desember sedikit kenaikan 5,51 persen. Tak perlu berkecil hati, ini karena Nataru jadi pola demand meningkat, artinya kerja kita tak sia-sia,” imbuhnya.

Lanjut dia, pekan depan akan ada pertemuan seluruh kepala daerah dan forkompimda, juga dihadiri. Pertemuan sehari penuh ini, topiknya tentang pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

“Stabilitas bahan pangan jadi konsen yang utama, terutama ini terkait masyarakat kita,” imbuh dia.

Sementara itu, Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan kata kunci dalam pengendalian inflasi, diantaranya memperkuat pengelolaan stok, terutama pada komoditas volatile foods.

“Kemudian, langkah kerjasama pangan antar daerah. Serta menciptakan kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan impor bahan pangan,” ujarnya. (afr)