TANJUNGPINANG (SK) — Jelang lebaran Idul Fitri 1436 H, Puluhan anak tunas bangsa makin menjamur berjual koran di jalanan. Salah satu nya Al berusia 11 tahun bekerja menjual koran untuk membiaya keluarganya dan membiaya sekolahnya. Al berpakaian baju hitam celana levis pendek, berjual koran di lampu merah KM 8 Jalan DI Panjaitan dengan udara yang panas menyengat dan polusi asap kendaraan yang mengancam kesehatan, tidak Ia pedulikan, Senin (6/7/2015).
Ia mengaku menjual koran dengan keadaan berpuasa, ketika waktu berbuka puasa hanya minum air putih yang dibawa dari rumah untuk membatalkan puasanya. Ketika Sijori Kepri menanyakan kepada Al yang sambil teriak menjual koran.
Tak hanya Al masih ada beberapa anak tunas bangsa berjualan koran di beberapa titik seperti, di lampu merah Jalan Ahmad Yani dan Akau potong lembu.
Padahal baru beberapa pekan yang lalu, tepatnya pada tanggal 15-16 Juni 2015, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Tanjungpinang melaksanakan kegiatan penertiban dan pembinaan anak jalanan.
Tapi sangat disayangkan kegiatan tersebut seperti angin lalu, dan patut dipertanyakan ?
Ketika Jurnalis Sijori Kepri mengkofirmasi kepada Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang Drs H Surjadi MT melalui via Hand Phone selulernya, mengatakan, dalam waktu dekat Mou dengan media harian akan kita Clear-kan, setelah itu kita tertibkan.
“Kemarin kita sudah melakukan pertemuan dengan teman-teman media. Banyak media yang sudah tidak menggunakan tenaga anak-anak untuk distribusi koran, tetapi masih ada sedikit media yang masih menggunakan tenaga anak-anak dengan alasan operasional,” ungkap Surjadi.
Untuk media yang tidak mempergunakan jasa anak-anak, kata Surjadi, kami ucapkan terima kasih, yang masih menggunakan jasa anak-anak, kami akan mencarikan solusinya.
“Sampai MoU tersebut disepakati bersama,” imbuhnya.
Dikatakannya lagi, kalau kita sudah bisa batasi dari system, Insyaallah akan jalan. Soalnya anak-anak tersebut sudah kita bantu dan dibina oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang.
‘’Saya prihatin dan kasihan melihat mereka menjual koran dan mengemis di jalanan saat teriknya matahari. Pasti anak-anak itu berasal dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Sementara itu, Seorang pemuda yang enggan disebutkan namanya menuturkan, hal ini sudah menjadi kewajiban kita bersama bagi kita yang mampu untuk membantu mereka yang kurang mampu.
“Seharusnya mereka tidak di jalanan kalau pemerintah peduli akan nasib mereka, sedangkan dana yang dianggarkan puluhan juta,’’ katanya.
Padahal menurut dia, hampir dua tahun Drs,H. Sujardi MT menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Tanjungpinang, akan tetapi belum mampu menyelesaikan permasalahan anak-anak tunas bangsa yang berjual koran dijalan.
“Buktinya ada beberapa anak dibawah umur masih bekerja menjual koran dibeberapa titik, akan tetapi belum ada tindakan nyata dari dinas terkait,” imbuhnya.
Pantauan Sijori Kepri dilapangan, ada beberapa titik tempat anak tunas bangsa bekerja menjual Koran, salah satunya di lampu merah Jalan Ahmad Yani, lampu merah Jalan DI penjaitan KM 8, Ajung Cahaya dan potong lembu. Kegiatan yang diadakan Dinsosnaker tak berdampak seperti yang diharapkan masyarakat Kota Tanjungpinang. (SK-Adi)
LUPUTAN TANJUNGPINANG : AFRIADI
EDITOR : RUSMADI