TANJUNG PINANG

Jembatan Wisata Mangrove Sei Carang Rusak Parah

×

Jembatan Wisata Mangrove Sei Carang Rusak Parah

Share this article

– Pengunjung Takut Roboh

TANJUNGPINANG (SK) — Objek Wisata Hutan Bakau (mangrove) Sei Carang, Kelurahan Kampung Bugis Kota Tanjungpinang tidak terawat. Kondisi kawasan cagar budaya Istana Kota Rebah tersebut tidak lagi memberikan kenyamanan bagi pengunjung, lantara akses jalan masuk dan jembatan (pelantar) yang berfungsi sebagai sarana bagi pengunjung untuk menyusuri hutan magrove tersebut lapuk dan rusak parah.

Kawasan wisata yang diresmikan pada tahun 2010 ini, terdapat sekitar 3.000 jenis tanaman bakau dan merupakan salah satu wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi, namun fasilitas wisatawan lokal untuk menikmati keindahan mangrove sangat memperhatinkan. Saat mengunjungi lokasi itu, harus melalui jalan tanah yang terjal tanpa penujuk arah. Pengunjung pun kerap tersesat karena menebak-nebak arah mana menuju jembatan mangrove.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Kemudian, kondisi jembatan lebih menggenaskan. Berbahan kayu yang disusun rapi, layaknya pelantar, sudah banyak yang rusak. Tiang jambatan keropos dan lantai kayu banyak yang patah karena lapuk. Hal tersebut juga dibenarkan Astrid salah satu pengunjung, kemarin. Ia mengatakan, kondisi jembatan yang mengantarkan pengunjung berkeliling kawasan mangrove sudah rawan roboh dan takut karena membahayakan pengunjung bila tidak berhati-hati.

BACA JUGA :  DPRD Jangan Diam Dengan “PEMBABATAN HUTAN MANGGROVE”

“Iya, kondisi sangat memprihantinkan dan sampah dimana-mana, sekarang juga sepi pengunjung, jembatannya juga sudah lapuk dan tidak dapat dilewati lagi.” ungkap Astrid salah satu pengunjung mangrove, Rabu (22/04/2015).

BACA JUGA :  Syahrul Lepas “GERAK JALAN BEREGU” HUT PGRI Ke 73

Terkait hal tersebut Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang menjelaskan saat ini telah direncanakan untuk merehab dan membangun kembali jembatan wisata mengrove tersebut dengan bekerja sama Dinas Perhubungan.

BACA JUGA :  Setelah 14 Tahun di Bangun "TANJUNGPINANG MILIKI VIHARA TERBESAR di ASIA"

“Mangrove itu rencananya akan dibangun kembali, dan dilaksanakan dalam jangka waktu 2 tahun yang dimulai pada tahun ini. Selain itu, diharapkan tidak hanya pemerintah daerah saja yang merawat dan melestarikan kawasan cagar budaya hutan mengrove tersebut. Tetapi dari masyarakat setempat dan pengunjung juga ikut andil dalam menjaga dan melestarikan tempat tersebut,” ungkap Andhika Oktorananda selaku staff Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang. (SK-GAS)

Jembatan Wisata Mangrove Sei Carang Rusak Parah<br/> (Photo:Galang)
Jembatan Wisata Mangrove Sei Carang Rusak Parah
(Photo:Galang)
Jembatan Wisata Mangrove Sei Carang Rusak Parah<br/> (Photo:Galang)
Jembatan Wisata Mangrove Sei Carang Rusak Parah
(Photo:Galang)