LINGGA

Jerman Bidik Singkep Jadi “PILOT PROJECT REVEGETASI LAHAN PASKA TAMBANG”

×

Jerman Bidik Singkep Jadi “PILOT PROJECT REVEGETASI LAHAN PASKA TAMBANG”

Share this article

Jakarta (SK) — Singkep salah satu diantara ratusan pulau yang dimiliki Kabupaten Lingga, dan pulau yang memiliki penduduk terbanyak dari 9 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lingga ini, akan dijadikan Pilot Project Revegetasi Lahan Pasca Tambang di Indonesia.

Hal ini dikarenakan dampak kerusakan lingkungan, yang diakibatkan kegiatan pertambangan yang tidak terkendali di wilayah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, yang selama ini mendapat perhatian serius Bupati Lingga, H. Alias Wello, S.IP, sehingga mendapat atensi dari Pemerintah Republik Federasi Jerman, melalui Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia di Jakarta.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Hal tersebut terungkap dari pertemuan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr. Georg Witschel, yang diwakili oleh Deputy Head Ekonomic Affairs, Johannes Kerner dan Third Sekretary Deparement of Economic Cooperation, Annette Madest, dengan Bupati Lingga, H. Alias Wello, di kantor Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta, Selasa, (14/06/2016).

BACA JUGA :  Bupati Lingga Beri Semangat dan Motivasi Pelajar SMKN 1

“Kami telah menyetujui kegiatan pilot project revegetasi lahan pasca tambang timah di Pulau Singkep, Lingga. Jangan lihat nilai kegiatannya, namun lihat kepedulian kami terhadap lingkungan, khususnya lingkungan pasca tambang,” terang Johannes.

Johannes, berjanji akan berkunjung ke Pulau Singkep guna melihat kondisi Pulau Singkep pasca tambang timah, dan upaya–upaya penanganan lingkungannya.

“Kita akan segera kirim tim ahli, yang punya kompetensi dan menguasai teknologi penanganan lingkungan pasca tambang,” ungkapnya.

Untuk membuktikan keseriusannya, lanjut Johannes, Duta Besar Jerman untuk Indonesia telah menunjuk Rezki Syahrir, Direktur Indonesian Institute for Sustainable Mining (IISM) dan Ady Indra Pawennari, Direktur PT. Multi Coco Indonesia di Tanjungpinang sebagai pelaksana dan penanggungjawab pilot project revegetasi lahan pasca tambang timah, yang dikemas dalam bentuk program.

“Duta Besar Jerman telah menunjuk Rezki Syahrir dan Ady Indra Pawennari, sebagai pelaksana program yang diberi nama improving living conditions,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Lingga, H. Alias Wello, menuturkan, Kita menyambut baik kegiatan ini.

BACA JUGA :  Warga Cemas, Gelombang Pasang Terjang Singkep Pesisir

“Disini kita bisa melihat, bahwa persoalan lingkungan tidak hanya menjadi perhatian kita, namun, juga mendapat atensi dunia, khususnya Pemerintah Republik Federasi Jerman,”ungkap Bupati Lingga, H. Alias Wello, usai melakukan pertemuan dengan Duta Besar Jerman di Jakarta, Selasa, (14/06/2016).

AWe, sapaan akrab Bupati Lingga, berharap pilot project revegetasi lahan pasca tambang timah yang digagas Kedutaan Besar Jerman di Pulau Singkep ini, dapat menjadi model revegetasi lahan pasca tambang di Kabupaten Lingga. Apalagi, konsepnya melibatkan masyarakat setempat, mulai dari proses penyiapan bibit, penanaman hingga pemeliharaan.

“Jadi, kita harapkan ini jadi model pengelolaan lahan bekas penambangan secara berkelanjutan, dan dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat dalam jangka panjang. Ini momentum yang pas untuk memulihkan kerusakan lingkungan di Kabupaten Lingga, akibat pertambangan yang tidak terkendali,” ucap Bupati tegas.

Direktur Indonesian Institute for Sustainable Mining (IISM), Rezki Syahrir, mengatakan, pemilihan Pulau Singkep, sebagai lokasi pilot project tidak terlepas dari pengamatannya akan komitmen Bupati Lingga, terhadap perbaikan lingkungan, khususnya lahan pasca tambang.

BACA JUGA :  Lagu “Apa Salahku” Irma Darmawangsa Goyang Tanjung Uban

“Pulau Singkep ini dikenal sebagai salah satu penghasil timah terbesar di dunia, yang kegiatan penambangannya sudah berlangsung lebih dari seratus tahun yang lalu. Salah satu dampaknya adalah kerusakan lingkungan yang mengakibatkan lahan-lahan bekas penambangan dan sekitarnya, menjadi terdegradasi dan kehilangan produktifitas,” tukasnya.

Untuk itu, tambah Rezki, lahan-lahan pasca tambang ini harus segera direvegetasi dan dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan produktif yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan revegetasi tersebut, sepenuhnya mengoptimalkan rekayasa bahan organik dan peran mikroorganisme tanah.

“Soal revegetasi ini, kita sudah menggandeng ahlinya. Kehadiran pak Ady Indra Pawennari, sebagai sosok peraih anugerah pahlawan inovasi teknologi, khususnya rekayasa lahan tandus dan lahan pasca tambang menjadi lahan produktif, akan sangat memudahkan kegiatan ini,” unggahnya. (SK-Pus)