RIAU

Kadiskes Inhil : Kualitas Udara di Tembilahan Sangat Buruk

×

Kadiskes Inhil : Kualitas Udara di Tembilahan Sangat Buruk

Share this article
Kasus kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). (Foto : Safi'i Suardy)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Kadiskes Inhil : Kualitas Udara di Tembilahan Sangat Buruk
– Warga Mulai Keluhkan Dampaknya.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SIJORIKEPRI.COM, TEMBILAHAN — Sepanjang Hari ini, Selasa, 10 September 2019, kabut asap cukup pekat menyelimuti Tembilahan, ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir tersebut. Kabut asap ini merupakan akibat dari kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di 12 kecamatan.

Kondisi memburuknya, kondisi udara yang tercemar akibat kabut asap ini sudah beberapa hari terakhir terjadi sepanjang awal minggu pertama September ini, dimana kabut asap kian pekat, tidak hanya di Tembilahan saja, namun beberapa kecamatan di Inhil juga mengalami hal serupa.

BACA JUGA :  5 Penjabat Kepala Desa “KECAMATAN GAUNG DILANTIK”

Hal ini terkonfirmasi melalui aplikasi kualitas udara per 10 September pagi hari AQI atau kulitas udara di Kota Tembilahan mencapai 242 kategori berbahaya, Kecamatan Enok 222 kategori berbahaya, Keritang 222 berbahaya, Pulau Burung AQI 150 kategori tidak sehat, Sungai Guntung, Kateman 151, masuk kategori tidak sehat, dan Kecamatan Tanah Merah Kuala Enok 223, kategori berbahaya.

Kepala Dinas Kesehatan Inhil, H Zainal Arifin, mengatakan, karena keterbatasan peralatan, pihaknya telah meminta bantuan team monitorng pencemaran udara dari Batam, yang saat ini sedang berproses.

BACA JUGA :  Sekda Inhil Kunjungi “Kantor BAZNas”

“Namun sementara menunggu hasil analisa tersebut, hari ini secara kasat mata kita melakukan analisa, yakni berdasarkan jarak pandang, dimana di kota Tembilahan hari ini, baik di darat maupun di wilayah perairan, jarak pandang dibawah 1 kilometer. Kondisi udara yang tercemar karbon dioksida dari kabut asap masuk kategori sangat buruk untuk kesehatan,” jelas Zainal.

Dampak negatif dari kabut asap, juga mulai dikeluhkan warga masyarakat di Tembilahan. Dua orang warga, yakni Rizki dan Safrizal, ketika diwawancarai Sijori Kepri di Tembilahan, mengaku merasakan dampak asap terhadap aktivitas mereka.

“Sangat terasa bang, jarak pandang terbatas. Terus meski saya pakai masker dan helm, namun mata tetap terasa perih, dan nafas agak sesak,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Info Penerimaan CPNS Pemkab Kampar Tahun 2019

Pantauan juga dilakukan Sijori Kepri untuk aktivitas belajar mengajar di kota Tembilahan, dimana hari ini (Selasa, Red) seluruh sekolah dari TK Paud, SD sampai SMA sederajat diliburkan.

Hal ini menyusul setelah terbitnya surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kemenag Inhil yang meminta pihak sekolah meliburkan aktivitas belajar mengajar selama dua hari kedepan, yakni mulai hari ini tanggal 10 hingga 11 September 2019. (Wak Saf)