LINGGA

Kakanwil DJBC Khusus Kepri Kunjungi Lingga

×

Kakanwil DJBC Khusus Kepri Kunjungi Lingga

Share this article

LINGGA (SK) — Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepri, Parjiya, mengatakan, minimnya pemasukan Negara dari cukai barang yang masuk ke wilayah Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Dabo Singkep, dapat membuat KPPC Bea Cukai turun statusnya, apalagi setelah berhentinya aktivitas pertambangan di Lingga, secara otomatis pemasukan dari ekspor barang ke Negara menjadi nol, sementara untuk membiayai kebutuhan Kantor Negara, harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 3 Milyar per tahun.

BACA JUGA :  Akibat Hujan Deras Jembatan Penghubung Ambrol

“Biaya yang dikeluarkan jika dihitung cukup tinggi dari pada pemasukan, bisa saja karena minimnya pemasukan KPPBC Dabo Singkep statusnya akan diturunkan,” ujarnya ketika melakukan kunjungan kerja ke KPPBC Tipe Pratama, Dabo Singkep, Selasa (2/2/2016).

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Saat ini KPPBC Dabo Singkep, kata Parjiya, tidak memiliki potensi ekspor untuk memberikan pemasukan kepada Negara, untuk itu, KPPBC Dabo hanya difokuskan pada pengawasan masuknya barang dari wilayah Free Trade Zone (FTZ), yakni, Batam, Bintan, Karimun (BBK).

BACA JUGA :  Kapal Trawl Tenggelam "3 ABK HILANG"

“Itupun, masih dalam kapasitas yang kecil, karena saat ini daya beli di Dabo memang minim, selain itu, dengan kunjungan kerja ini, diharapkan dapat memberikan motivasi kerja staf dan pegawai di KPPBC Dabo Singkep,” terang Pria yang memimpin DJBC Kepri ini.

DJBC merupakan eksekutor pelanggaran kepabean yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan RI, keluarnya kebijakan larangan impor beras yang dikeluarkan, membuat masyarakat khususnya Lingga, menjerit, pihaknya tidak dapat memberikan kebijakan mendiamkan pelanggaran impor beras tersebut.

BACA JUGA :  Kasus Corona di Kepri Bertambah Lagi Jadi 218 Orang

“Kami hanyalah pelaksana dilapangan dari kebijakan yang dikeluarkan Kementerian, walau sulit karena menyangkut kebutuhan pokok masyarakat,” paparnya.

Sejak April 2015, Parjiya, mengaku, tidak memiliki target potensi masuknya barang illegal, namun, bukan berarti KPPBC Dabo, tidak punya andil dalam mengawasi perairan di Kepri.

“Dalam mengawasi perairan di Kepri, yakni, keluar masuknya barang illegal, kami juga berkordinasi dengan instansi terkait lainnya,” imbuhnya. (SK-Pus)

Parjiya, Kakanwil DJBC Khusus Kepri (Foto: Puspandito)
Parjiya, Kakanwil DJBC Khusus Kepri (Foto: Puspandito)