ANAMBAS

Kampung Dapit, Jemaja Timur Tidak Aman Lagi

×

Kampung Dapit, Jemaja Timur Tidak Aman Lagi

Share this article

ANAMBAS (SK) — Warga Kampung Dapit, Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, belum lama ini dihebohkan dengan maraknya maling yang berkeliaran di sekitar wilayah Desa tersebut. Salah satu korban dari kemalingan adalah Suparman, yang bertempat tinggal di simpang tiga Kampung Dapit Desa Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur, yang kesehariannya bekerja sebagai montir Sepeda Motor, di sebuah bengkel miliknya sendiri.

Menurut cerita Suparman, kemalingan terjadi pada Jumat malam Sabtu. Pada malam kejadian, mereka sekeluarga tidak tidur seperti malam biasanya, mereka biasanya tidur di atas jam 22.00 Wib. Namun saat malam kemalingan, mereka sekeluarga ternyata tidurnya agak awal. Sehingga Suparman tidak sadar bahwa di Rumahnya telah terjadi kemalingan. Suparman baru sadar pada keesokan harinya sekitar pukul 11.00 Wib.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Awalnya saya nggak kerasan mas, pagi itu sekitar pukul 08.00 WIB, ada yang mengisi angin ban. Yang bersangkutan bertanya, berapa bayaran isi anginnya mas? Jadi saya jawab taroh aja di dalam kotak itu. Tapi, kata pemilik motor, kotaknya tidak ada mas. Saya pikir orang ini bercanda, jadi saya jawab kalau gitu bawa saja uangnya,” ungkap Suparman, kepada Sijori Kepri, di kediamannya, Selasa, (23/02/2016).

BACA JUGA :  Gara-gara Asap, Bandara Letung Lumpuh Total

Suparman menambahkan, dirinya baru sadar bahwa Kotak uang isi angin ban telah “Raib”, setelah ada yang mengisi angin ban untuk yang ke 2 (dua) kalinya.

“Kebetulan pada Pukul 11.00 WIB, ada lagi orang yang mengisi angin sepeda motor. Pertanyaan masih sama seperti yang pertama. Tapi kali kedua ini saya baru melihat ke arah tong uang, alhasil Tong yang berisi uang angin ternyata tidak ada. alias Raib di angkut maling,” ungkapnya lagi.

Suparman, serta istrinya Santi, mengaku, Peristiwa kemalingan di bengkel sekaligus sebagai tempat tinggal buat mereka ini, bukanlah kali pertama. Namun kejadian serupa sebelumnya pernah terjadi.

BACA JUGA :  Mahasiswa UGM Laksanakan "PASAR RAKYAT JEMAJA TIMUR”

“Belum lama ini, ditahun 2016, kami pernah juga mengalami kemalingan, tapi yang diambil hanya uang yang berada di dalam kotak pembayaran, ketika orang isi angin sepeda motor. Tapi kali ke 2 (dua) ini bukan hanya uang, tapi dari uang sampai tong isi uang pun di bawa kabur oleh maling,” tutur Suparman.

Masih Suparman, dulunya kondisi di Kampung Dapit ini, menurutnya begitu aman, jangankan uang isi angin yang berada didalam tong yang dikasi gembok, peralatan kerja usai ia bekerja, tidak pernah ia simpan, maupun bawa masuk didalam rumah. Tapi, sejak kejadian itu, ia lebih berhati-hati, serta enggan untuk meninggalkan segala peralatan kerjanya di luar rumah.

“Sekarang saya menjadi bimbang mas, untuk meninggalkan peralatan kerja saya di luar. Sebab kondisi di Kampung Dapit saat ini, sudah tidak aman lagi. Di waktu yang hampir bersamaan, kemalingan juga terjadi pada Kantor PNPM Kecamatan Jemaja Timur yang berada di Desa Ulu Maras,” tutur Suparman.

BACA JUGA :  Amir Fikri Resmi Kades Bukit Padi

Meski peristiwa kemalingan ini sudah meresahkan masyarakat, namun dirinya tidak akan melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib. Suparman beralasan, bahwa dari pihak PNPM Kecamatan Jemaja Timur sudah menyampaikan kejadian ini kepada pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Jemaja.

Kepada warga Desa Ulu Maras pada ususnya, masyarakat Kecamatan Jemaja dan Jemaja timur pada umumnya, Suparman berpesan, mulai saat ini hendaklah lebih berhati-hati, pastikan rumah terkunci ketika hendak keluar dari rumah. Dan ketika malam harinya, sebelum tidur hendaklah Jendela dan Pintu Rumah dipastikan sudah dalam keadaan terkunci. Sehingga kedepan hal serupa tidak terjadi lagi di Masyarakat Kecamatan ini. (SK-BAS)