KEPRITANJUNG PINANG

Kantor Gubernur Kepri Krisis Air Bersih

×

Kantor Gubernur Kepri Krisis Air Bersih

Sebarkan artikel ini

– Pegawai Gunakan Air Botol Untuk Wudhu.

TANJUNGPINANG (SK) — Kantor Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) di Dompak, Tanjungpinang mengalami krisis air bersih beberapa hari terakhir. Hal tersebut membuat Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Provinsi Kepri, terpaksa membeli air botol mineral untuk memenuhi keperluannya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Air bersih dalam tiga hari belakangan ini, tidak lagi bisa diperoleh terutama di gedung B1 Kantor Gubernur Kepri. Jadi kami (pegawai,red) terpaksa membeli air botol mineral untuk mencuci, buang air,” ungkap salah seorang PNS di lingkungan Pemprov Kepri, Jumat (27/03/2015).

Dilanjutkannya, kekosongan pasokan air bersih ini, juga bisa menghabat kelancaran pelayanan kerja pegawai, yang mana para pegawai yang ingin mencuci tangan dan sebagainya terpaksa harus menumpang kegedung lain yang masih memiliki cadangan air bersih.

“Sekarang aja kami mau Sholat terpaksa beli dua botol besar air mineral, untuk wudhu. Dan kami berharap hal ini tidak akan terjadi berlarut-larut, serta pihak yang menangani fasilitas kelengkapan peralatan kantor penunjang pegawai agar bisa lebih intens mengatasi permasalahan tersebut. Karena kasihan bagi pagawai yang ingin beribadah yang harus membeli air kemasan,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perlengkapan Provinsi Kepri, Martin Maromon mengatakan bahwa pihkanya sedang melakukan persiapan perbaikan (maintenance) tangki utama dan saluran air (pipa) seluruh gedung Kantor Gubernur Kepri.

“Saat ini kita sedang mencoba menelusuri kerusakan pada tangki air dan pipanya. Mungkin saya perkirakan waktu perbaikan ini selama dua bulan,” ungkap Martin kepada Sijori Kepri melalui sambungan telepon.

Perbaikan tersebut, lanjut Martin, memang sudah waktunya dilakukan. Mengingat sejak penyerahan pada tahun 2012 hingga 2015 ini belum pernah dilakukan perbaikan.

“Perbaikan ini yang pertama kali sejak penyerahan empat tahun lalu. Dengan demikian pihaknya akan mencari solusi untuk sementara mengatasi krisis air bersih di kantor Gubernur, agar pegawai tetap bisa menggunakan air bersih,” tutup Martin. (SK-RB/R.Nst)

banner 200x200
Follow