BINTANPENDIDIKAN

Kenakalan Remaja Harus Dicegah Sejak Dini

×

Kenakalan Remaja Harus Dicegah Sejak Dini

Share this article

– Pengamat Sosial : Perlunya Pendidikan Seks di Sekolah.

BINTAN (SK) — Persoalan kenakalan remaja yang menjadi trend, seiring majunya era globalisasi seperti saat ini. Hal tersebut, tentu saja harus menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah melalui instansi terkaitnya.

Apalagi kenakalan remaja seperti seks bebas merupakan salah satu momok yang menakutkan bagi semua orang tua yang ada. Untuk di Bintan sendiri, persoalan kenakalan remaja yang terjadi sepanjang tahun 2014 silam berjumlah 14 kasus.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Tentu saja angka tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi Suyito, M.Si, pengamat sosial sekaligus dosen Stisipol Raja Haji Tanjungpinang. Ia menilai, kenakalan remaja yang terjadi saat ini khususnya diwilayah Bintan, dampak dari lemahnya kepekaan seluruh elemen masyarakat terhadap persoalan tersebut.

“Seluruh agen sosial harus peka terhadap persoalan tersebut, karena ini menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk keluarga dan pemerintah dalam mengawasi persoalan kenakalan remaja. Inilah pentingnya pendidikan seks di sekolah harus ada sejak dini,” tutur Suyito, Selasa (14/4/2015).

Padahal, para anak didik yang hendak beranjak remaja harusnya mendapatkan pendidikan tentang seks. Apalagi ditambah dengan peran aktif serta fungsi yang dilakukan keluarga dalam mencegah kenakalan remaja.

Selama ini, kesinergisan antara kinerja Pemerintah Daerah dan seluruh agen sosial yang ada di masyarakat dalam mengawasi persoalan kenakalan remaja masih belum berjalan searah. Dimana, disaat Pemda memiliki tanggung jawab dalam membuat kebijakan, agen sosial di masyarakat harus peka dalam mengawasi jalannya suatu kebijakan tersebut dalam mentransfer norma-norma dalam masyarakat.

Selain itu juga, faktor lainnya yang dilihat Suyito sangat beroptensi menyebabkan kenakalan dikalangan remaja yang ada di Bintan disebabkan lemahnya kontrol sosial yang dilakukan baik itu dari Pemerintah Daerah maupun seluruh agen sosial yang ada di masyarakat dalam melakukan transfer nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Persoalan kenakalan remaja yang terjadi dan sulit untuk dikontrol itu, membuat pihak Badan Perberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Bintan, terus gencar melakukan sosialisasi dan membentuk agen-agen konselor yang dinilai dapat efektif dalam mencegah persoalan tersebut.

“Dalam keluarga yang sudah memiliki anak remaja kita persatukan dalam kelompok keluarga remaja. Selain itu kita juga sudah bentuk agen konselor disetiap sekolah, agar bisa menjadi tempat curhat yang pas buat para remaja. Cenderung anak remaja bercerita dengan teman sebayanya,” tutur Kartini, Kepala BPMP-KB Bintan.

Untuk diwilayah Bintan sendiri, yang rentan terhadap persoalan kenakalan remaja terjadi didaerah perkotaan seperti di Tanjunguban dan Kijang. Untuk itu, Kartini berharap, seluruh elemen di masyarakat dapat bersama-sama dalam mengawasi persoalan kenakalan remaja di Bintan.

“Pengaruh lingkungan itu sangat kuat dalam persoalan kenakalan remaja, pentingnya pengawasan dari semua pihak sangat diperlukan dalam hal ini,” ujarnya.

Upaya Pemda Bintan dalam mengatasi persoalan tersebut, pada awal 2014 silam telah banyak membuat Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Bupati (Perbup) tentang perlindungan anak.

“Kita sudah ada Perda Perlindungan Anak, Perda Wajib Belajar, Perda Wajib Membaca Al-Quran, dan Perbup Tentang Jam Malam. Namun ini perlu juga kerjasama antara pemerintah dan masyarakat agar semua yang sudah ada bisa dijalankan sesuai dengan harapan bersama,” pungkas Kartini. (SK-DER)