BATAM (SK) – “Lho DBH tidak dianggarkan. Bagaimana Batam mau dapat. Wah kacau. Dimana semua itu, jelas akan berakibat pada semuanya. DPRD pun bakal kena imbasnya,” tegas Ketua DPRD Batam, Nuryanto SH MH, di ruang kerjanya Lantai 2 DPRD Batam, kemarin.
Dijelaskan Nuryanto, bahwa dirinya merasa kasihan terhadap masyarakat Batam, yang bisa dikatakan menjadi korban dari bakal tidak di terimanya Pembagian DBH atau Dana Bagi Hasil dari Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi Kepri 2015.
“Ya jelas, DPRD juga bakalan kena imbasnya. Akan di tagih masyarakat Batam. Contoh simplenya, DPRD sudah menampung apa yang menjadi Aspirasi masyarakat, mau di bangun ini dan itu, tidak tahunya tidak jadi gara-gara tidak ada anggarannya. Yo tho Mbak ?,” tambah Nuryanto.
Disampaikan Nuryanto, diperkirakan seharusnya Batam dapat kurang lebih Rp 200 Milyar. Namun dana tersebut bakal tidak dapat karena konon kabar tidak dianggarkan. Sementara di Batam, rata-rata warga Batam punya motor semua. Namun tidak bisa menikmati pembagian DBH-nya.
“Saya tidak ingin warga Batam menjadi korban, oleh karenanya saya dorong Pemko, Walikotanya atau siapa dan bagai mananya lah, untuk segera mendorong juga. Bagaimana agar anggaran tersebut bisa segera cair,” jelas Nuryanto.
Kalau memang dana DBH tersebut tidak bisa segera cair, sambung Nuryanto, maka hal tersebut, akan berpengaruh atau akan mengganggu kegiatan Pembangunan Batam. Pemerintah Provinsi, tidak bisa alasan, karena defisit anggaran. Kasihan Rakyat.
“Pokoknya, saya akan terus dorong Walikota atau Pemko, untuk terus lah berjuang, agar Pembagian DBH tersebut, bisa di dapat dan juga bisa di cair kan segera. Jangan rakyat jadi korban. Kasihan lah. Begitu ya rekan-rekan semua. Terima kasih,” ungkap Nuryanto, menutup perbincangan. (SK-Nda)