BATAM (SK) — “Kalau memang maksud dan tujuannya itu bagus, kenapa tidak. Selagi tujuannya untuk menuju Batam lebih baik. Kenapa tidak. Ya harus kita dukung. Kan begitu. Yo thoh ?,” demikian hal ini disampaikan Ketua DPRD Batam, Nuryanto SH, menanggapi Rencana Pembangunan Hotel Bukit Clara, di Ruang Kerjanya, kemarin.
Batam bakal kehilangan satu Icon yang sudah mulai di kenal banyak wisatawan, baik itu wisatawan lokal, nasional, bahkan Internasional. yaitu Icon Tulisan “Wellcome To Batam” yang berdiri Antik di atas Bukit Clara. Sungguh sangat disayangkan, ketika hal ini harus terjadi. Sementara, untuk membangun Tulisan itu, tidak sedikit biaya keluar.
Tidak hanya itu saja, bahkan Pemerintah Kota Batam sudah pernah menganggarkan dana tidak sedikit untuk penataan Bukit Clara tersebut. Walau entah apa yang di tata, sedangkan bentuknya hanya seperti itu-itu saja, bahkan semakin hari nampak semakin tandus dan gersang. Bukit pun terbelah tidak terkontrol merusak keindahan Bukit Clara.
Pembangunan Hotel apapun boleh berjalan di Batam ini, demi kemajuan Batam dan demi meningkatkan pariwisata dan lain sebagainya. Namun demikian, diharapkan juga, jangan hal ini sampai merugikan Batam dan bahkan merusak Citra Batam itu sendiri. Di sisi lain, Hotel, Apartemen terbangun, Tapi kita kehilangan Icon kebanggaan Batam. Menyedihkan.
“Apapun bentuknya, kalau sifatnya bertujuan untuk menuju Batam lebih baik, ya harus kita dukung. Namun demikian, semua itu tetap juga akan dan harus di kaji ulang kembali bagaimana sebab akibat itu akan terjadi nantinya. Oleh karenanya, Insya Allah, nanti DPRD, akan panggil segera Pemko dan BP terkait masalah tersebut,” ujar Nuryanto Diplomatis.
Disampaikan selanjutnya oleh Politisi PDI – Perjuangan, berdarah Jawa ini, bahwasanya, apapun bisnisnya, biarpun bernilaikan ekonomi atau bernilaikan bisnis tinggi, kalau tidak sesuai dengan tatanan RTRW, juga tidak perlu harus di beri Izin. Dari pada malah tidak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Semuanya itu harus berdasar pada Aturan.
“Jadi, masalah dukung mendukung suatu hal, juga tetap akan dan harus di kaji ulang terlebih dahulu. Kalau ada hal yang tidak cocok dan tidak pas, yo tidak lah mungkin akan di dukung. Saya sendiri mendukung, tapi masyarakat tidak, yo tidak akan pernah jadi. Orang saya ini kan wakil rakyat. Jadi yo jangan lupakan rakyat,” pungkas Nuryanto. (SK-Nda)