LINGGA (SK) — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lingga, Drs Riono, melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Kantor Camat Singkep. Dalam sidak ini, Riono, juga didampingi Anggota Komisi I DPRD Lingga, Neko Wesha Paweloy. Selain Sidak di Kantor Camat, Ketua DPRD ini juga melakukan kunjungan ke SMK Maharadika Singkep dan SMA Negeri 2 Dabo Singkep, guna melihat persiapan siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Nasional (UN), yang menggunakan Computer Basist Test (CBT), karena untuk Kabupaten Lingga, baru dua sekolah menengah yang melaksanakan UN menggunakan CBT.
Ketua DPRD Lingga, Drs Riono, mengatakan, Sidak ini dilakukan untuk menyikapi keinginan Bupati Lingga, H. Alias Wello, yang menginginkan tingkat kedisipilnan pegawai di Kabupaten Lingga meningkat naik. Hal ini yang membuat kita melakukan peninjauan lansung kelapangan, sehingga kita bisa mengetahui sampai di mana tingkat kedisiplinan pegawai di kantor milik Pemerintah.
“Sebelumnya kami telah melakukan kunjungan ke Kantor Camat Singkep Barat, yang kelihatannya sudah bagus, namun, di kantor di tempat lainnya perlu juga kiranya untuk kita melakukan peninjauan, guna melihat sejauh mana dampak dari pemecatan terhadap 12 orang pegawai. Kita berharap ada perubahan yang terjadi pada pegawai, meski secara kasat mata, kita telah melihat perubahan para pegawai ini. Hanya kita berharap perubahan ini bukan hanya sekedar terkejut saja, namun, tetap stabil seterusnya,” ucapnya, disela-sela melakukan Sidak di Kantor Camat Singkep, Selasa, (05/04/2016).
Saat ditanya hasil dari temuan Komisi I DPRD Lingga, yang melakukan Sidak di Desa Rejai dan Desa Baran, dimana perangkat desanya sedang tidak berada di Kantor, Riono menjawab, untuk masalah ini kita telah memanggil pihak terkait, yakni, Tata Pemerintahan, Andi Aziz, kita mempermasalahkan masalah ini, karena ini merupakan ranah politik, artinya, seorang Kepala Desa itu, mereka itu dipilih bukan diangkat, tapi jika tingkat kesalahannya sudah melampaui batas, kemungkinan Bupati Lingga akan mengambil tindakan tegas dengan memberhentikannya. Hal ini menyangkut terhadap pelayanan, karena dengan tidak adanya perangkat Desa di kantor, sehingga pelayanan tidak berjalan.
“Jadi kesannya Negara tidak hadir, Bupati Lingga tidak hadir di Daerah itu, karena Kepala Desa tidak ada, sementara seorang Kepala Desa merupakan perwakilan Bupati, jika Kepala Desanya tidak hadir, pelayanan akan menjadi repot, kalau sudah begitu bagaimana bisa menterjemahkan kebijaksanaan Bupati. Sementara itu, kalau kita melihat pada ADD setiap tahunnya terus meningkat, untuk itu, kita kerjasama rekan-rekan media dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasinya, karena hingga hari ini, ada beberapa desa yang bermasalah, mulai dari RTLH dan ADD nya tidak selesai, jadi masalah ini akan kita tindaklanjuti lebih spesifik lagi,” paparnya.
Menyangkut pelaksanaan Ujian Nasional, lanjut Riono, hari ini di Kabupaten Lingga pelaksanaan UN ada dua sistem yang berlangsung, yakni, manual dan komputer, hal ini agar Daerah kita tidak tertinggal terlalu jauh dengan Daerah lainnya. Kita meminta kepada Pemerintah Daerah menyikapi hal ini, jika satu menggunakan komputerisasi, maka semuanya pun harus komputerisasi.
“Karena untuk pelaksanaan UN dengan sistem komputer pada semua sekolah, tantangannya adalah kurangnya vendor serta jaringan yang merupakan masalah, untuk itu, kedepannya Pemerintah Daerah perlu memperhatikan dan mempersiapkan hal ini, sehingga sekolah kita di Kabupaten Lingga tidak tertinggal jauh,” ungkapnya.
Hari ini, ucap Riono lagi, kita ingin mengatakan, Bupati Lingga adalah Bupati baru, dimana beliau belum menyusun Kabinatnya. Kita berharap ketika Bupati terpilih telah menyusun Kabinetnya, itu lah orang-orang terbaik untuk mendukung programnya. Saat ini, Bupati terpilih masih memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada birokrat yang ada untuk melakukan tugasnya secara profesional, mungkin, Bupati saat ini sedang menilai mana yang patut dipertahankan dan mana yang tidak, yang jelas, Bupati sangat luar biasa karena dengan profesional telah memberikan kesempatan,” unggahnya. (SK-Pus)