TANJUNGPINANG (SK) — Salah satu pemimpin Ormas yang mendapatkan Gelar Dato’ Bakti Setia di Singapura, yaitu Dato’ Djohari, yang merupakan Ketua Umum DPP Intan Bersatu (Amanah Budaya Kesultanan Kerajaan Riau Lingga), sangat mendukung pemisahan Dinas Kebudayaan dengan Dinas Pariwisata.
“Kalau kedua dinas itu disatukan, tidak akan dapat bekerja dengan optimal,” kata Dato’ Djohari, melalui Handphone selulernya, Jumat, (16/09/2016).
Dinas Kebudayaan itu, sambung Dato’, tidak akan dapat fokus menjalankan misinya dalam menggali nilai-nilai budaya, yang selama ini masih belum dapat terungkap. Karena terlalu banyak PR dari Dinas Kebudayaan yang belum terselesaikan, yakni selama ini masih terfokus pada nilai seni dan sejarahnya saja. Sedangkan makna dari sejarah budaya itu sendiri belum sepenuhnya terimplementasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Contohnya saja masih banyak orang melayu yang belum mengerti apa itu melayu. Belum lagi kalau kita lihat perilaku anak-anak muda melayu yang tidak menggambarkan kemelayuannya, seperti tutur kata yang santun. Terlebih-lebih pergaulan muda-mudi yang benar-benar tidak menjunjung tinggi marwah orang Melayu,” ujarnya.
Menurut Dato’, Dinas Kebudayaan kalau dipisahkan dengan Dinas Pariwisata itu bagus, Karena Dinas Kebudayaan dapat lebih optimal dalam mengambangkan budayanya, begitu juga dengan Dinas Pariwisata akan lebih fokus mengembangkan daerah-daerah wisatanya.
“Kalau Kebudayaan dipisahkan dengan Pariwisata, itukan bagos. Jadi, Dinas Kebudayaan bisa optimal mengambangkan budaya dan Pariwisata dengan mengembangkan daerah-daerah wisatanye,” kata Dato’ dengan logat Melayunya.
Penjelasan Dato” Djohari ini seirama dengan sebagian besar pandangan Fraksi di DPRD Kepri, yang menginginkan kedua dinas itu dipisahkan. (SK-MU/C)
