GESER UNTUK BACA BERITA
Example 325x300
KEPRIPOLITIKTANJUNG PINANG

KNSR Usulkan, Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan “PENGUNGSI ROHINGYA”

×

KNSR Usulkan, Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan “PENGUNGSI ROHINGYA”

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak dan rombongan KNSR. (Foto : Humas DPRD Kepri)

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) mendatangi kantor DPRD Kepri. Kedatangan KNSR ini untuk membawa misi meminta dukungan dari DPRD Kepri menyediakan tempat bagi para pengungsi di Kepri ini.

President KNSR, Syuhelmaidi Syukur, mengatakan, bahwa di Provinsi Kepri khususnya Kota Batam sangat strategis untuk dijadikan lokasi penampungan bagi para pengungsi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Kami meminta dukungan dari pemerintah untuk menjadikan Galang sebagai lokasi penampungan,” kata Syuhelmaidi Syukur, di Kantor DPRD Kepri, Kamis, (28/09/2017).

BACA JUGA :  Agung Mulyana Menyerahkan Draft Rancangan Ranperda

Pemilihan Pulau Galang, dilatarbelakangi karena di tempat tersebut punya sejarah sebagai tempat pengungsian. Beberapa sarana dan prasarana juga sudah tersedia di Pulau tersebut. Jika memang tidak memungkinkan, Pemerintah Kepri dan DPRD bisa mengusulkan pulau-pulau kosong yang ada disekitar Kepri.

“Kita banyak pulau yang bisa dijadikan sebagai tempat penampungan kemanusiaan masyarakat Rohingya,” kata Syuhelmaidi.

Selain meminta dukungan untuk menempatkan para pengungsi di Kepri, Syuhelmaidi juga meminta agar DPRD Kepri ikut mendesak pemerintah menuntaskan kasus Rohingya. Salah satunya dengan melibatkan negara di kawasan Asean, OKI, Dewan HAM dan PBB.

BACA JUGA :  Kebijakan Syamsul Bahrum Disesalkan Pelanggan

Terkait hal itu, Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak, memberikan apresiasi dan mendukung penuh langkah KNSR menghentikan aksi kekerasan kepada warga Muslim Rohingya. Sebagai negara berdaulat dan terlibat aktif perdamaian dunia, Indonesia harus aktif membantu.

“Pada prinsipnya, kita siap menampung para pengungsi ini jika datang ke sini atas nama kemanusian. Namun, mengenai wacana untuk menjadikan Pulau Galang sebagai lokasi penampungan, perlu dirumuskan lebih dalam lagi,” kata Jumaga.

BACA JUGA :  1 Tahun Kepemimpinannya, Ansar–Marlin Luncurkan 4 Aplikasi Inovasi Berbasis Digital

Sebab, saat ini, sambung Jumaga, Pulau Galang sudah ramai dan dipenuhi penduduk Batam. Pemerintah harus mempertimbangkan aspek keamanan, sosial dan kebudayaan sebelum menerima pengungsi.

“Lagi pula sekarang Pulau Galang sudah dijadikan cagar budaya,” kata Jumaga.

Sebelum mengakhiri pertemuan, Komite Nasional Solidaritas Rohingya (KNSR) mengatakan korban tragedi kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar terus bertambah. Korban yang mengungsi ke Bangladesh sudah mencapai 370 ribu orang. (SK-MU/R)