TANJUNGPINANG (SK) – LSM LIDIK Kepri, secara tegas menantang pernyataan yang dikeluarkan oleh Walikota Tanjungpinang H Lis Darmansyah, mengenai penutupan Pelabuhan Tanjungpinang, jika masalah tersebut belum juga dapat diselesaikan dan menurutnya seperti bermain main. Demikian hal ini disampaikan oleh Kordinator Lapangan LSM LIDIK Kepri yang dipimpin oleh Indra Jaya, di Hotel Laut Jaya, Tanjungpinang, Senin, (23/11/2015).
“Kami mempertanyakan dengan tegas, mengenai pernyataan Walikota Tanjunpinang H Lis Darmansyah yang akan membuat pelabuhan tandingan dan penutupan akses ke pelabuhan,” ungkap Indra.
“Kalau sampai November 2015 nanti PT Pelindo I (Persero) Tanjungpinang tidak juga membayarkan hak pemerintah daerah, maka saya akan memagar (pintu) masuk dan keluarnya,” ujar Walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah, di Bintan Center, Kamis, bulan lalu.
“Saya bisa saja tutup jalan Pelindo dengan membuat pelabuhan baru, dan jika memang banyak pengaduan dari masyarakat, dan adanya permintaan, ya kita akan laksanakan rencana itu,” tegas Lis menambahkan.
Mendengar kabar pernyataan dari Walikota Tanjungpinang tersebut, Indra Jaya, selaku Koordinator Lapangan LSM LIDIK Kepri, menantang Pemko Tanjungpinang, untuk melaksanakan apa yang sudah dikatakan oleh Walikota Tanjungpinang. Karena sudah banyak kabar buruk menerpa mengenai Pelabuhan Pelindo tersebut.
“Bahkan Menpan juga sempat mengkritik tegas tentang kondisi Pelindo yang seperti itu,” imbuhnya.
Jika tetap tidak ada tindakan terhadap Pelindo tersebut, lanjut Indra, akan berakibat buruk terhadap penilaian masyarakat tentang Kota Tanjungpinang, dikarenakan Pelabuhan adalah pintu masuk utama bagi Kota Tanjungpinang yang akan selalu dipandang Masyarakat luar, ketika pertama kali berkunjung ke Kota Tanjungpinang.
“Kalau hanya gertak sambal, saya rasa anak kecil bisa, kita ingin bukti. LSM LIDIK Kepri secara tegas mendesak, kita tidak ingin ini hanya sebagai pencitraan, tapi tidak ada hasilnya,” ujar Indra.
Jika Pemko benar dengan ucapannya, sambung Indra, LIDIK Kepri akan mendukung. Tetapi jika sebaliknya,
kami mewakili masyarakat akan memberontak secara tegas. Wajar jika Pemko Tanjungpinang tidak berhasil menggondol juara Adipura, dikarenakan Pelabuhan sebagai pintu masuk saja seperti itu.
“Katanya akan ada pelabuhan tandingan, yang saya tanya apa mungkin itu menjadi solusi?,” tanya Indra.
Dalam hal ini, Indra mengatakan, akan percuma jika Pemerintah Kota Tanjungpinang akan membangun pelabuhan baru sebagai pelabuhan tandingan.
“Karena akan menimbulkan stagnan yang buruk terhadap pelayanan kepada public,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, PELINDO juga mengkonfirmasi komentar Walikota Tanjungpinang, mengenai dana yang sempat dibahas pada waktu lalu, dan meminta waktu selama 2 bulan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di PT.PELINDO, yang sudah 2 tahun belum terselesaikan. Dan akan konsentrasi dalam perbaikan pelayanan yang terjadi di Pelabuhan Sri Bintan Payung, serta akan merelakan Kantor PELINDO yang terdapat di Pelabuhan Sri Bintan Pura untuk dijadikan Fasilitas umum. (SK-MHD/C)
LIPUTAN TANJUNGPINANG : M. ISMAIL SALEH
EDITOR : RUSMADI