– Langka Tapi Unik dan Rumit.
SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Permainan “GASING” yang merupakan perwainan lama yang sudah turun termurun di kalangan melayu, kini mulai digemari lagi, termasuk di kalangan muda di Tanjungpinang, terlihat dari peserta yang mengikuti pertandingan yang digelar Pemko Tanjungpinang dalam Festival Pulau Penyengat (FPP), yang digelar mulai 22 hingga 24 Juli 2017.
Pada hari pertama, Sabtu, (22/07/2017), usai shalat Zuhur, terlihat peserta dan mulai berkumpul tak jauh dari Masjid Raya Sultan Riau yang unik dan penuh sejarah itu, hingga penonton dan para wartawan juga tak kalah ikut juga menyaksikan dengan penuh penasaran.
Dari pantauan di lapangan, permainan gasing itu kelihatannya mudah, namun sebenarnya sulit dan harus memiliki kepiawaian, serta trik-trik yang jitu untuk mengalahkan lawannya.
Peserta bukan hanya dituntut untuk memutar gasing dengan kencang saja, tapi harus jitu melemparkan gasing untuk mempecundangi gasing lawan, serta mampu mengukur pentalan gasing, sehingga gasing bisa terpental ke arah karpet yang diletakkan di tempat-tempat tertentu oleh panitia.
Karpet yang memiliki koofisien gesekan yang lebih kecil, hingga gasing lebih lama berputar, sedangkan gasing lawan diusahakan terpental ke tanah biasa dan berkerikil yang koofisien gesekannya besar, agar gasing cepat berhenti berputar.
“Nah, ini posisinya mantap,” kata salah seorang peserta remaja, sebelum melemparkan gasingnya.
Namun lawan yang dipukul sudah siap-siap dengan gasing yang dilempar, dengan putaran selaju mungkin, agar bila dipukul dengan gasing pemukul, masih dapat mengimbangi putarannya, karena dari pantauan, banyak juga pemukul yang berhenti duluan gasingnya, karena lebih konsentrasi arah pukulan, sedangkan laju putarannya terabaikan.
Bagi pemukul yang berhasil mengalahkan, mendapat markah 50, dan bila kalah, atau gasingnya berhenti duluan, hanya mendapat markah 25. Posisi pemukul dan yang dipukul diatur bergantian oleh panitia, dan diselang-selingkan dengan puluhan peserta yang lainnya. (SK-MU)