[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]
M Samsodin Irup Peringatan “HARI ARMADA RI KE 73”
– di Mako Lanal Ranai.
SIJORIKEPRI.COM, NATUNA — Komandan Pangkalan Angkatan Laut Ranai, Kolonel Laut (P) Harry Setyawan S.E, diwakili Mayor (T) M Samsodin, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) dalam Peringatan Hari Armada RI Ke 73 tahun 2018, di Lapangan Upacara Mako Lanal Ranai, Rabu, (05/12/2018) pagi.
Sementara yang bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Danunit Intel Kapten Laut (E) Sarifudin, dengan peserta upacara terdiri dari, Satu Pleton Pama TNI AL terdiri dari Perwira Lanal Ranai dan Perwira KRI, Satu Pleton Denpomal TNI AL, Satu Pleton gabungan Bintara-Tamtama Lanal Ranai, Satu Pleton gabungan Bintara-Tamtama KRI, dan Satu Pleton Marinir Setengar
Ketidak hadiran Danlanal Ranai, Harry Setyawan, dalam Upacara Hari Armada Ke 73 di Mako Lanal Ranai, karena menghadiri Undangan Peringatan Hari Armada RI Ke 73 terpusat di Pondok Dayung Jakarta.
Personel KRI yang ikut dalam upacara tersebut adalah personel dari KRI Bung Tomo (TOM – 357 ) dan KRI I Gusti Ngurah Rai (NGR – 332), yang sedang sandar di Dermaga Faslabuh Selat Lampa dalam rangka melaksanakan OPS Jala Garda Pati -18.
Dalam amanat Kasal yang dibacakan oleh Irup, antara lain disampaikan ucapan terimakasih karena Koarmada I, Koarmada II dan Koarmada III telah banyak berprestasi dan melaksanakan kinerja dengan baik. Persentasi capaian fisik pemenuhan Alutsista TNI AL dalam Renstra tahun 2015 sampai 2019 sesuai kebijakan MEF (Minimum Essensial Force) tercatat sebesar 67,06% dengan komposisi 166 KRI, 85 Pesud dan 503 kendaraan tempur Marinir. Untuk itu, TNI AL akan melanjutkan pemenuhan MEF pada Renstra Tahun 2020 sampai 2024 melalui Strategi Rematerialisasi, relokasi, Revitalisasi dan pengadaan, serta Penghapusan.
Dalam pelaksanaan Upacara tersebut, dibacakan juga sejarah Armada RI, yang antara lain disampaikan bahwa Armada RI sebagai kekuatan tempur Angkatan Laut, pada hakekatnya lahir dan tumbuh bersama dengan kelahiran TNI. Armada RI selalu ikut serta dalam usaha menegakkan dan mempertahankan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada awal periode perang kemerdekaan, kekuatan Armada berupa kapal-kapal kayu dan perahu, dengan persenjataan yang sangat sederhana, Armada RI telah berhasil melaksanakan berbagai operasi laut, antara lain penerobosan blokade laut Belanda dan ekspedisi lintas laut dalam rangka pengiriman pejuang kemerdekaan, serta mengobarkan semangat perjuangan di berbagai daerah di luar Jawa.
Sejak pengakuan kedaulatan NKRI, Armada RI secara bertahap mulai menambah kekuatannya dengan menerima penyerahan kapal dari Belanda dan pengadaan dari negara-negara lain. Dengan kekuatan yang ada ini, Armada RI telah berperan dalam penumpasan berbagai pemberontakan di Tanah Air, seperti pemberontakan Andi Aziz, RMS, DITII dan PRRI Permesta.
Berdasarkan surat keputusan Kasal/No. A.4/2/10 tanggal 14 september 1959, dikukuhkan menjadi Komando Armada RI dan diresmikan tanggal 5 Desember 1959.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Kasal No. SKEP/4033/XI/1987 tanggal 17 Nopember 1987, bahwa lahirnya Armada RI ditetapkan pada tanggal 5 Desember yang selanjutnya disebut sebagai hari Armada.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI, Kep. 171/III/1985, tanggal 30 Maret 1987, Armada RI di bagi menjadi dua kawasan wilayah kerja, yaitu Armada RI Kawasan Barat dan Armada RI Kawasan Timur.
Berdasarkan peraturan Panglima Tentara Nasional Indonesia nomor 17 tahun 2018, saat ini Armada RI dibagi menjadi 3 yaitu : Komando Armada l berkedudukan di Jakarta, Komando Armada ll berkedudukan di Surabaya dan Komando Armada IIl berkedudukan di Sorong.
Tanggal 5 Desember 2018, kembali kita peringati sebagai hari Armada Republik Indonesia, dengan melaksanakan upacara di Markas Komando Lanal Ranai. (nard/Penlanal Ranai)