TANJUNGPINANG (SK) — Sebanyak 30 Mahasiswa dari berbagai kampus di kota Tanjungpinang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kepri (Gempar) menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Pamedan , Kota Tanjungpinang, Jumat (29/5/2015).
Aksi ini dilakukan sebagai bentukan atas penolakan terkait rencana kedatangan Wakil Presiden (Wapres RI, Jusuf Kalla (JK) ke Kabupaten Bintan untuk meresmikan lokasi wisata baru di Kabupaten Bintan yang bernama Lagoi Bay di Kawasan Wisata Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong.
Koordinator Lapangan (Korlap) Gempar, Jasman, mengatakan kami menolak kedatangan Wapres RI, Jusuf Kalla, jika hanya untuk meresmikan tempat hiburan itu.
“Saat ini masyarakat bukan butuh acara-acara seremoni, tetapi kerja nyata mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan mutu masyarakat di Kepri, khususnya bidang pendidikan, makanya kami menolak,” ujar Koordinator Aksi, Jasman yang mengaku sebagai mahasiswa dari kampus Stisipol Tanjungpinang.
Selain itu, mahasiswa semester empat itu menegaskan, seharusnya Jusuf Kalla Sebagai Wakil Presiden bisa melakukan kerja-kerja lebih penting dalam kesempatannya mengujungi Kepulauan Riau itu, untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi disini (Kepri-Red).
“Mungkin lebih penting dalam kesempatan itu ia melakukan sidak ke lokasi-lokasi paska tambang disini (Pulau Bintan_-Red) yang tidak dilakukan reklamasi, karena dananya dikorupsi oleh para pejabat, yang menjadikan tanah disini gersang dan lahan terbuka kuning dimana-mana,” ujarnya lagi.
Aksi yang digelar gabungan mahasiswa tersebut, tidak hanya akan dilakukan pada saat ini. Melainkan pihaknya akan terus melancarkan aksi unjuk rasa dengan tuntutan penolakana atas kunjungan Wapres Jusuf Kalla hingga pada hari H nanti yang dijadwalkan tiba di Kepulauan Riau pada Minggu, 31 Mei 2015.
“Kita akan terus menggelar aksi, samapai di hari kedatangannya,” pungkasnya.
Dalam pantau Sijori Kepri di lapangan, para mahasiswa tampak membawa beberapa poster berisikan tuntutan mereka. Selain melakukan orasi, para mahasiswa juga sempat melakukan pembakaran ban di tengah badan jalan, sehingga sempat mengganggu para pengguna jalan raya yang melintas. Aksi yang dimulai dari pukul 14:00 WIB itu pun akhirnya membubarkan diri pada pukul 17:00 WIB yang ditutup dengan membacakan pernyataan sikap dan tuntutan mereka dalam aksi tersebut. (SK-Yul)
LIPUTAN PINANG : YULIATA
EDITOR : RUSMADI