BATAM (SK) — “Masih banyak calo di Imigrasi Batam. Insya Allah, saya begitu yakin akan hal itu memang terjadi. Biarpun di bungkus dengan nama lain, ya. Masih juga tetap sama namanya. Bungkusnya boleh ganti nama, tapi orang kan pasti tetap menilai,” ujar Anggota DPRD Batam, Safari Ramadhan, kemarin.
Safari Ramadhan juga mengatakan, bahwa nampaknya kurang logika deh kalau warga Batam saja yang bikin paspor sampai membludak dalam setiap harinya, hingga ratusan orang berderet berantri ria sepanjang jam sepanjang hari duduk di Imigrasi.
“Ah nampaknya kurang logika, kalau di bilang hanya Warga masyarakat Batam saja yang buat Paspor disana, sehingga antrian panjang atau hingga tempat duduk di Kantor Imigrasi itu penuh selalu. Saya bukan tidak mengamati,” kata Anggota DPRD Batam, dari Politisi PAN, Safari Ramadhan.
Dijelaskan juga oleh Safari Ramadan, bahwa rata-rata atau banyak dari mereka para pembuat Paspor itu tinggal antri Photo saja. Masalah berkas dan tulis menulis di blangko dan lain sebagainya, sudah ada yang mengerjakan. Jadi sudah jelas, siapa lagi yang mengerjakan ?
“Ada juga yang pakai kedip-kedip mata dengan orang dalam di antara mereka. Sudah di tumpuknya berkas, lalu yang bersangkutan kedip-kedip mata, lalu selesai dalam waktu yang tidak lama. Karena disinyalir lagi kejar waktu. Sudah di tunggu calon bos di seberang sana,” jelasnya.
“Jadi, menurut saya, tetap masih juga banyak calo TKI disana. Terutama untuk mereka para TKI Non Prosedural. Dari luar Kota Batam, masa buat Paspor tembak di Batam. Jadi untuk apa mereka buat paspor, kalau tidak untuk kerja,” tegas Safari, yang menyayangkan para TKI/TKW.
Di sampaikan Safari, bahwa dirinya sangat menyayangkan, kenapa mereka suka jadi TKI Non Prosedural, belum tentu terjamin keselamatan mereka dan belum tentu para tekong semua bertanggung jawab, kalau ada hal-hal yang tidak di inginkan di negeri orang terjadi pada mereka.
Ketika hal ini di konfirmasi kepada Kepala BP3TKI Tanjung Pinang, Kombes Suyanto, pihaknya mengaku hanya bisa berkomentar “No Coment dulu lah Mbak”.
Dan ketika hal ini akan di konfirmasikan kepada Kepala Imigrasi Batam, Media Sijori Kepri “DI LARANG MASUK.”
“Wah di larang masuk Mbak, Eh jangan masuk. Lagi pun Kepala Kantor Imigrasi tidak boleh di temui, Wasdakim Bapak Rafli juga tidak ada, dan Bapak Hamdan pun tidak bisa,” jelas pihak Imigrasi yang berjaga dan beberapa pejabat yang sedang berada di Pintu masuk. (SK-Nda)