Sijori Kepri, Jakarta — Pagi ini wajah Baharudin berseri-seri. Senyum cerianya mengulas. Lelaki warga Desa di Pulau Baran, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, yang bekerja sebagai nelayan ini siap menyambut kedatangan Gubernur Kepulauan Riau (Gubernur Kepri), Ansar Ahmad, yang akan berkunjung ke desanya. Baju Kurung Melayu warna kuning yang dikenakannya makin menunjukkan gesture Baharudin yang sedang bahagia.
“Pak Gubernur kite kejap lagi datang wai. Untuk meresmikan listrik PLN di kampung kite ini. Kite sambut beliau dengan sepinggan beras kunyit dan setangkup doa selamat,” kata Baharudin pada Rozali tetangganya, ketika bergegas menuju pelabuhan Baran, Rabu, (07/04/2021).
Baharudin memang tidak menyangka kalau aliran listrik PLN yang sudah bertahun-tahun dirindukan bisa sampai di rumahnya. Tidak hanya Baharudin, perasaan membuncah juga dirasakan oleh masyarakat Baran lainnya atas masuknya listrik PLN ke Desa tersebut.
“Terima kasih Pak Ansar. Terima kasih PLN. Kampung kami sekarang terang benderang,” ujar Azizah, seorang ibu rumah tangga di Baran menambahkan.
Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, General Manager PLN Riau Kepri, Hartono, Kepala Dinas ESDM Kepri, Hendri Kurniadi, dan rombongan begitu sampai di Baran, langsung disambut meriah oleh masyarakat. Tarian silat yang diiringi gendang bertalu-talu menyambut mantan Bupati Bintan dua periode itu di ujung dermaga. Kompang dan rebana juga menggema ketika langkah kaki Gubernur yang dikenal murah senyum itu menyusuri pelantar menuju tempat acara.
Dalam kata sambutannya, Ansar Ahmad, mengatakan, hari ini ada 9 (Sembilan) Desa di Lingga yang sudah lama merindukan listrik PLN akhirnya bisa dipenuhi. Dirinya mengaku sudah berkali-kali meloby PLN pusat, agar melalui program Kepri Terang, seluruh Desa di Kepri yang belum teraliri listrik bisa dialiri listrik PLN. Dan loby itu berhasil. PLN secara bertahap akan membangun jaringan listrik Desa di seluruh Kepri yang belum terjangkau listrik.
“Hari ini kita sangat berbahagia. Jaringan listrik Desa sudah mulai dibangun dan dioperasikan di sembilan Desa di Lingga. Kita ingin seluruh Kepri terang benderang,” ujar Gubernur Ansar Ahmad.
Di Kabupaten Lingga, kata Gubernur, jumlah masyarakat yang menerima aliran baru listrik PLN di 9 Desa tersebut sebanyak 1.873 Kepala Keluarga (KK).
Dari jumlah itu, sebagian besar melalui program mandiri. Sementara masyarkat yang kurang mampu membayar biaya instalasi ke PLN dibantu oleh Pemprov Kepri, dan dana kepedulian lingkungan (CSR) perusahaan pertambangan yang ada di Kabupaten Lingga.
“Kita ingin program Kepri Terang bisa kita selesaikan dengan baik. Wilayah-wilayah yang masih belum terjangkau listrik PLN akan terus kami perjuangkan,” ujar mantan anggota DPR RI ini.
Tidak hanya di Lingga, di daerah lain di Kepulauan Riau yang belum terjangkau listrik juga terus diupayakan. Termasuk ada beberapa Desa di 2 (dua) Kecamatan di Karimun yang hari ini juga secara resmi menerima aliran listrik PLN.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kepri juga berkunjung ke 8 (delapan) Desa yang berada di 8 (delapan) pulau itu untuk melihat secara langsung jaringan dan instalasi listrik yang terpasang ke rumah warga.
Sementara itu, GM PLN Riau Kepri, Hartono, menyebutkan, 9 (Sembilan) Desa di Lingga yang resmi mendapatkan program listrik Desa, diantaranya 8 (delapan) Desa di Kecamatan Senayang dan 1 (satu) Desa di Kecamatan Pisek.
Delapan desa di Senayang diantaranya, Desa Pulau Duyung (155 KK), Desa Temiang (150 KK), Pasir Panjang (168 KK), Desa Baran (180 KK), Desa Mamut (125 KK), Desa Tanjung Lipat (160 KK), Tanjung Kelit (270 KK) dan Desa Laboh (162 KK). Sementara di Kecamatan Posek yang mendapat aliran listrik baru adalah Desa Suak Buaya sebanyak (160 KK).
“Baru-baru ini tiga Desa di Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun juga sudah teraliri listrik PLN. Tiga Desa tersebut Desa Tulang, Tanjung Hutan dan Tanjung Batu Kecil,” jelas Hartono.
PLN Riau Kepri, kata Hartono, akan terus menyelesaikan persoalan listrik bagi Desa-Desa yang belum terjangkau secara bertahap.
“Kita dukung penuh program Kepri Terang dari Gubernur Kepri Pak Ansar Ahmad. Semoga dalam waktu 3 (tiga) tahun bisa selesai semuanya,” pungkas Hartono. (ds)