KEPRIPOLITIKTANJUNG PINANG

Maya Ingin “MEMBANGUN DAERAH”, Rahma “MEMERANGI KORUPSI”

×

Maya Ingin “MEMBANGUN DAERAH”, Rahma “MEMERANGI KORUPSI”

Share this article
Rahma dan Maya, Calon Wakil Walikota Tanjungpinang. (Foto : Istimewa)
– Dua Srikandi Berebut Kursi Wakil Walikota.

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Dua Srikandi Tanjungpinang berbeda latar belakang, akan bertarung dalam perebutan kursi Wakil Walikota Tanjungpinang Periode 2018-2023. Dia adalah Maya Suryanti dan Rahma.

Maya adalah anak kandung mantan Walikota Tanjungpinang Suryatati A Manan. Aktifitas sehari-hari sebagai dokter sekaligus wirausahawan. Pilwako Tanjungpinang sebelumnya, wanita ini juga ikut sebagai kontestan calon walikota. Pilwako tahun 2018 ini, ia berpesangan dengan calon incomben Lis Darmansyah.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Sementara, Rahma, adalah anggota legislatif. Sebelum menjadi wakil rakyat, ia hanya membantu tugas suami sebagai konsultan hukum. Pada Pilwako tahun ini, wanita gemar melakukan aktivitas sosial ini berpesangan dengan Syahrul, yang selama ini menjadi Wakil Walikota Tanjungpinang mendampingi Lis Darmansyah sebagai Walikota Tanjungpinang.

Beberapa hari lalu, SIJORIKEPRI.COM, berhasil mewawancarai dua wanita ini. Secara terang-terangan, mereka mengaku siap memenangkan Pilwako yang rencana digelar Juni 2018 mendatang.

Dalam kacamata Maya Suryanti, tugas Wakil Walikota tak kalah penting dengan Walikota. Satu sama lain mempunyai peran penting untuk memajukan daerah. Secara bersama-sama, fungsi pelayanan masyarakat akan berjalan sempurna.

‘’Latar belakang saya bersedia menjadi Calon Wakil Walikota Tanjungpinang, ingin membangun daerah. Keinginan ini ternyata didukung orang tua, suami dan orang terdekat,’’ kata Maya.

Sebelum memutuskan ikut sebagai kontestan, Maya mengaku sebenarnya tidak akan berkecimpung di aktivitas politik lagi. Bukan karena patah dalam semangat, tapi karena ingin menikmati kehidupan sebagai masyarakat biasa.

‘’Dan, profesi saya sebagai dokter sekaligus wirausahawan, sangat mudah untuk menikmati hidup sebagai masyarakat biasa,’’ aku Maya.

Ketidaktertarikan terjun ke politik ini juga telah disampaikan ke lapisan masyarakat yang kebetulan bertanya. Demikian adanya saat itu, hingga tiba bulan Agustus 2017. Bulan ini merupakan kenangan yang tidak bias dilupakan.

‘’Hari itu, secara tak terduga, Ibu saya, Suryatati A Manan, dihubungi oleh Pak Lis Darmansyah. Beliau menyampaikan permintaan agar saya dapat berpasangan dengan beliau, di Pilwako tahun 2018 ini. Menurut Pak Lis, permintaan ini mengalir deras dari masyarakat dan beliau ingin menjawab permintaan masyarakat tersebut dengan meminta saya menjadi calon wakil berpasangan dengan beliau,’’ terang Maya Suryanti.

BACA JUGA :  Tinjau Kebakaran di Kampung Bugis, Rahma Apresiasi Warga Bersama Aparat dan Petugas

Awalnya, tawaran ini sempat membuat diri dan keluarganya terkejut. Pihak keluarga menyampaikan pada Lis Darmansyah, bahwa Maya sudah tidak berkeinginan masuk lagi ke dunia politik.

‘’Bahkan kami secara halus, menyarankan agar Pak Lis Darmansyah, kembali berpasangan dengan Pak Syahrul, agar situasi masyarakat saat Pilwako tetap solid dan kondusif,’’ tuturnya.

Bahkan, sang ibunda, Suryatati A Manan yang akrab disapa Bu Tatik pun saat itu menyampaikan hal serupa. Kendati demikian, Suryatati memastikan akan tetap mendukung Lis Darmansyah. Meski pun Maya tidak maju sebagai Wakil Walikota mendampingi Lis.

Akan tetapi, Maya menambahkan, sosok Lis Darmansyah, bersikukuh tetap pada permintaannya. Beliau dan Syahrul juga sudah memutuskan akan mengambil jalan masing-masing. Tidak lagi bisa bersama. Sehingga Lis bersikukuh meyakinkan dirinya dan keluarga permintaan ini semata-mata demi masa depan masyarakat Tanjungpinang.

Masyarakat perlu pemimpin yang kedepannya bersedia melanjutkan pembangunan di Tanjungpinang. Masyarakat perlu pemimpin yang dapat bersinergi positif. Dan saat ini, kata Maya menirukan ucapan Lis Darmansyah, desakan masyarakat agar dirinya bersedia menjadi pasangan.

Bulan Agustus hingga September2018 itu, Maya mengaku masih merasa gamang akan permintaan tersebut. Sehingga dirinya minta waktu pada Lis Darmansyah agar dapat melakukan Istikhoroh. Minta jawaban dan petunjuk dari Yang Maha Kuasa.

‘’Dan, proses Istikhoroh pun kami jalani. Saya, suami dan Ibu Suryatati betul-betul memohon petunjuk pada Allah agar dapat memilih jalan mana yang mesti diambil. Dalam hati, saya berkata lirih. Ya Allah, Hamba pasrah akan ketentuan-Mu,” kenangnya.

Dan, Maya melanjutkan akhirnya Allah memberi petunjuk. ‘’Kami secara hampir bersamaan merasakan sesuatu sebagai jawaban. Kami merasa ini memang sudah diatur oleh Allah SWT, Yang Maha Besar, Yang mampu membolak-balikkan hati manusia. Sehingga kami memutuskan menerima permintaan Pak Lis dengan Bismillah dan niat baik ingin bersama-sama masyarakat untuk membangun kota kita ini,’’ kata Maya.

BACA JUGA :  Kembali COVID-19 Serang Warga Tanjung Pinang

Apa modal dan persiapan Maya maju sebagai kontestan mendampingi Lis Darmansyah?

Wanita ini berujar, persiapan yang penting adalah persiapan mental, dukungan dari keluarga dan dari masyarakat.

Persiapan inilah yang kemudian menguatkan semangatnya untuk ikut bertarung. Kendati, dirinya pernah menjadi lawan politik Lis Darmansyah, namun hal ini tidak membekas negative. Bahkan, secara rela ia menerima kekalahan pada Pilwako Tanjungpinang saat itu.

‘’Pada Pilwako tahun 2012, kami memang berkompetisi. Namun setelah pilwako selesai, kompetisi pun usai. Tidak ada rasa tak enak yang disimpan. Hubungan antara saya dan keluarga dengan Pak Lis berjalan baik. Jadi pada saat diminta mendampingi Pak Lis sebagai wakil beliau, tidak ada beban sejarah di dalam hati,’’ beber Maya.

Visi dan misi pribadi, tambahnya, ingin meningkatkan pelayanan kesehatan dan menguatkan perekonomian masyarakat Tanjungpinang dengan mengembangkan dan menguatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Kota Tanjungpinang.

Disinggung dukungan sang ibu Suryatati A Manan, wanita ini mengaku ibunya sangat merestui perjalanan mengikuti Pilwako ini dan memberikan dukungan maksimal. ‘’Ibu berpesan agar menjadi orang yang selalu bisa memberikan manfaat dan kebaikan pada orang lain,’’ kata Maya mengakhiri.

Secara terpisah, Rahma, mengungkapkan semangat yang tinggi untuk menarik simpati masyarakat Tanjungpinang. Kendati dalam suatu pertandingan ada kalah dan menang, Rahma mengaku siap menerima kenyataan.

Ia berani maju sebagai kontestan Pilwako Tanjungpinang, katanya tentu siap menerima konsekuensi menang atau kalah. Keputusan itu tidak menjadi persoalan, karena niat awal maju ingin membangun Kota Tanjungpinang secara luas dan merata.

Prioritas yang ingin dilakukan dalam kaitan membangun kota Tanjungpinang, salah satu memberantas tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), yang selama ini menjadi penyakit membahayakan bagi NKRI.

‘’Saya ingin berantas tindak korupsi secara luas,’’kata Rahma, kepada SIJORIKEPRI.COM, mengawali perbincangan.

Selain memberantas korupsi, keseriusan maju juga didasari dukungan banyak pihak.

BACA JUGA :  Covid-19 Tanjungpinang Membaik, Dari 174 Pasien Positif, 136 Dinyatakan Sembuh

‘’Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberi dukungan kepada saya maju sebagai Wakil Walikota mendampingi Pak Syahrul,’’ kata Rahma.

Ucapan terima kasih ini, juga tidak lupa dialamatkan pada PDI Perjuangan sebagai partai pengusungnya yang telah mengantarkan dirinya meraih kursi DPRD Kota Tanjungpinang.

‘’Dalam surat terbuka yang saya sampaikan pada masyarakat, saya berterimakasih kepada PDI-P yang telah membuka ruang bagi saya berkarir sebagai wakil rakyat untuk mengabdi kepada rakyat selama lebih kurang 3 tahun terakhir ini,’’ katanya.

Dalam suratnya, Rahma juga menuliskan jika harus di pecat dari PDI-P, dirinya rela dan ikhlas berlapang dada. Secara etika politik dirinya juga sudah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan ia sampaikan langsung kepada Ketua DPC PDIP Kota Tanjungpinang.

‘’Mungkin saya orang yang jauh dari sempurna, dan pasti manusia tempatnya salah. Karena kebenaran hanya milik Allah SWT,’’ bunyi surat Rahma.

Akan tetapi, masih mengutip tulisan dalam surat Rahma, Alhamdulillah eksistensinya selama ini dalam bekerja sungguh-sungguh sebagai wakil rakyat di lihat Partai Politik lain (Demokrat, Golkar, PKPI dan PPP) yang menganggap dirinya menjadi pilihan yang pantas menjadi pendamping Syahrul.

‘’Inilah yang menjadi awal dorongan terhadap saya untuk maju sebagai wakil walikota,’’ katanya.

Goresan lain dalam surat Rahma, tentu ini menjadi keputusan dan pilihan penting dalam hidupnya. Dan dirinya tidak menyangka akan dilirik dan dipilih, berat baginya untuk memutuskan ini. Tetapi tentu sudah melalui berbagai proses diskusi, restu keluarga dan dorongan teman-teman terbaik dalam mempertimbangkannya.
Dengan mengucapkan, “Bismillahirrahmaanirrahiim” dengan rendah hati Rahma mendampingi Syahrul bersama-sama untuk berkoalisi dengan rakyat, merebut hati rakyat.

Tujuannya maju adalah murni untuk pengabdian kepada masyarakat lebih luas yang selama ini dilakukannya sebagai wakil rakyat.

“Karena saya yakini masih banyak perubahan-perubahan yang harus dilakukan dalam bidang agama, pendidikan, ekonomi kerakyatan, kesehatan dan sebagainya. (SK-Zek/PS)