TANJUNGPINANG (SK) — Potensi Bahari di Kepulauan Riau yang sangat besar menjadi peluang bagi Pemerintah Kepri untuk meningkatkan kontribusi kepada negara di bidang pariwisata, terutama wisata bahari dengan membangun berbagai fasilitas , sarana dan prasarana yang membuka akses dan mempermudah jalur Internasional, agar semakin banyak wisatawan yang masuk ke Indonesia.
Dari berbagai usaha Pemerintah Kepri, walau belum maksimal karena keterbatasan dana, namun Kepri sudah menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan, karena untuk tahun 2015 kunjungan wisatawan mencapai 2 juta orang, sehingga menempati urutan ke tiga di Indonesia. Hal ini seperti yang di katakan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya, pada acara puncak Festival Bahari Kepri (FBK), di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Sabtu, (29/10/2015).
“Yang menyumbangkan pariwisata nomor satu di Indonesia adalah Bali dengan 40% kontribusi, yang ke dua Jakarta dengan 30% kontribusi. Dan tahukan anda siapa yang nomor tiga?. Ketiga adalah Kepri dengan 20% kontribusi,” kata Arief, disambut riuh tepuk tangan hadirin undangan dan penonton yang terdiri ribuan kalangan masyarakat.
Arief Yahya juga menambahkan, bahwa untuk Kepri, atraksi dan budayanya yang bagus tidak diragukan. Hanya kelemahannya adalah di aksesibilitas. Oleh karenanya, Kemenpar dan Kemenbud sekarang intensif untuk membicarakan direct line, baik di Bandara di Batam, maupun di Tanjungpinang.
Pada acara itu juga dihadiri Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, Sekda Kepri Arif Fadilla, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah, SKPD, anggota DPRD Kepri, serta petinggi-petinggi TNI seperti Sekretaris Jendral Kementrian Pertahanan RI Laksdya TNI Widodo, DanRem 033/WP BrigJen TNI AD Fachri dan tamu undangan lainnya. (SK-MU/C)