KEPRIRELIGITANJUNG PINANG

Momentum Tahun Baru Islam, Walikota Ajak Masyarakat Maknai Hijrah Untuk Bermuhasabah

×

Momentum Tahun Baru Islam, Walikota Ajak Masyarakat Maknai Hijrah Untuk Bermuhasabah

Share this article
Walikota Tanjungpinang, H Syahrul memberikan pengarahan dalam rangka Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah. (Foto : Humpro TPI)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”]

Momentum Tahun Baru Islam, Walikota Ajak Masyarakat Maknai Hijrah Untuk Bermuhasabah

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

SIJORIKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Sempena Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah, Pemerintah Kota Tanjungpinang melaksanakan Tabligh Akbar dengan mendatangkan penceramah Ustad H. Deden Sirojudin S.Pd.I dari Kota Batam. Pelaksanaan kegiatan tersebut diadakan di Masjid Al Furqon, Tanjungpinang, Rabu (4/9/2019) malam.

Hadir dalam acara itu, Walikota Tanjungpinang, H Syahrul S.Pd, Wakil Walikota Tanjungpinang, Hj Rahma S.IP, Ketua TP PKK Kota Tanjungpinang, Juwariyah Syahrul, Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, jajaran Kepala OPD, Unsur pimpinan FKPD Kota Tanjungpinang, serta seluruh ASN, Honorer dan masyarakat Kota Tanjungpinang.

Dalam arahannya, Syahrul mengajak seluruh masyarakat dapat menjadikan peringatan 1 Muharram sebagai momentum muhasabah diri bagi setiap muslim.

BACA JUGA :  Pelaku Usaha dan Pemerintah Lakukan Pertemuan

“Saya ucapkan selamat tahun baru Islam, semoga dengan peringatan 1 Muharram ini menjadi momentum bagi kita untuk bermuhasabah, karena kita cenderung lalai dalam mengevaluasi diri. Kita harap dengan momentum 1 Muharram kita semua dapat menjadi pribadi-pribadi yang lebih bertaqwa kepada Allah SWT,” ujar Syahrul, yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia.

Melalui Tabligh Akbar dan Dzikir bersama ini, Syahrul juga mengimbau masyarakat untuk dapat lebih meningkatkan jalinan ukhuwah islamiahnya dengan sesama umat sekaligus menambah ketenangan hati dengan dzikir. Sebab dengan ketenangan hati tersebut, maka pembangunan di Kota Tanjungpinang ini dapat berjalan lancar.

“Mari bersama-sama kita membangun Kota Tanjungpinang ini dengan hati yang tenang, dengan begitu pembangunan akan berjalan dengan lancar dan Kota Tanjungpinang sebagai rumah kita yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius dapat kita wujudkan bersama,” ajaknya.

BACA JUGA :  Syahbandar Tanjungpinang Disinyalir “LAKUKAN PEMBOHONGAN PUBLIK”

Sementara itu, Ustad H. Deden Sirojudin S.Pd.I, dalam tausyiahnya mengatakan, Bulan Muharram adalah satu di antara bulan-bulan yang mulia (al-asyhur al-hurum), yang diharamkan berperang di bulan ini.

Ia juga mengatakan bulan Muharram dipandang bulan yang utama setelah bulan Ramadhan. Oleh karenanya, kita disunnahkan berpuasa terutama pada hari ‘Asyura, yakni menurut pendapat mayoritas ulama, tanggal 10 Muharram. Di antara fadhilah bulan Muharram adalah ia dipilih oleh Allah SWT sebagai momen pengampunan umat Islam dari dosa dan kesalahan.

“Hikmah dipilihnya peristiwa hijrah sebagai penanda Kalender Islam, Tahun Baru Hijriah, diantaranya adalah dengan peristiwa hijrah itu, umat Islam mengalami pergeseran dan peralihan status dari umat yang lemah kepada umat yang kuat, dari perceraiberaian atau perpecahan kepada kesatuan negara, dari siksaan yang dihadapi mereka dalam mempertahankan agama kepada dakwah dengan hikmah dan penyebaran agama, dari ketakutan disertai dengan kesukaran kepada kekuatan dan pertolongan yang menenteramkan dan dari kesamaran kepada keterang-benderangan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Polres Karimun Terapkan Zona Integritas, Menuju WBK

Diakhir tausyiahnya, Ustad Deden mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk memuhasabah diri dan memperbaiki kualitas iman di tahun 1441 ini.

“Hendaklah kita melakukan muhasabah, mengevaluasi, apa yang telah kita lakukan untuk akhirat kita, Agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya,” tutup Ustad Deden.

Tausyiah diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Ustad Deden Sirojudin. Tampak para jamaah baik yang di dalam masjid maupun yang berada di luar antusias dan khusyuk untuk mendengarkan tausyiah yang disampaikannya. (FD/R)