KEPRIRELIGITANJUNG PINANG

NII : Hati-Hati Dengan Modus “TERORIS”

×

NII : Hati-Hati Dengan Modus “TERORIS”

Sebarkan artikel ini

TANJUNGPINANG (SK) — Forum Koordinator Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepri, menggelar acara Dialok Pelibatan Masyarakat Dalam Mencegah Faham Radikalisme, melalui Perspektif Sosial Budaya. Mencegah dan radikalisme dengan cara kewaspadaan masyarakat daerah, dan bekerja sama dengan pemerintahan, menghadirkan 5 anggota Negara Islam Indinesia (NII) Jakarta, di Hotel CK, Tanjungpinang, Kamis, (14/04/2016).

Anggota NII Jakarta Prof M Bambang Pranowo, mengatakan, sekarang ini sasaran teroris adalah generasi muda dan mempunyai dua modus metode, yakni online dan offline.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Modus online sasaranya generasi muda, seperti anak sekolah, anak kuliah dan sebagainya. Maka dari itu, diminta kepada orang tua harus lebih diperhatikan dan diawasi. Modus yang offline lebih kependekatan dengan masyarakat. Dan mereka (teroris, Red) banyak siasat yang digunakan untuk mempengaruhi seseorang,” katanya.

Bambang juga berpesan, agar masyarakat berhati-hati dengan modus, yang sering dilakukan teroris dalam setiap daerah.

“Ciri-ciri modus teroris yang sudah kami amati, seperti, orang yang menawarkan kerja, bedah buku di luar negeri, dan yang terakhir seperti ulama yang sering diskusi-diskusi disetiap masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasub Badan Penanggulangan Teroris (BPT) Kepri, Indri, mengatakan, di sini peran masyarakat penting untuk memerangi aliran-aliran yang sesat seperti Gafatar.

“Kita melihat Gafatar memiliki idologi yang betentangan dengan Pancasila, karena memang dia sudah tidak beragama, sedangkan kita Indonesia adalah Negara yang agamis,” ujarnya.

Hal tersebut, sambung Indri, sudah dibuktikan oleh pihak BPT dengan memberikan biodata lengkap ke kelompok Gafatar.

“Gafatar terbukti tidak memiliki agama. Dari hasil penelitian kami dengan meminta biodata, ternyata status agama mereka kosong semuanya. Itulah yang meresahkan Bangsa Indonesia dengan adanya Gafatar tersebut. Dan perhatian pemerintah juga sangat dibutuhkan, jika bisa, di berantas habis jangan ada yang berkembang lagi,” tandasnya. (SK-RA/C)

 

banner 200x200
Follow