BATAMKEPRI

Nurdin dan Arif Fadillah Hadiri 40 Hari Meninggalnya “REKAVENY SOERYA RESPATIONO”

×

Nurdin dan Arif Fadillah Hadiri 40 Hari Meninggalnya “REKAVENY SOERYA RESPATIONO”

Share this article
Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Sekda Kepri Arif Fadillah, menghadiri 40 hari wafatnya Rekaveny Soerya Respationo. (Foto : Humpro Kepri)

BATAM (SK) — Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengajak keluarga dan segenap masyarakat untuk membalas cinta dan sayang almarhumah Hj Rekaveny Binti Fadli Gatam selalu mendoakannya. Apa yang dilakukannya semasa hidup, kepedulian terhadap masyarakat dapat menjadi teladan.

“Dia menjadi suri tauladan yang membaktikan diri kepada negeri ini,” kata Nurdin, saat menghadiri doa 40 hari wafatnya Hj Rekaveni, di Perumahan Duta Mas, Batam, Sabtu (04/03/2017), malam.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Nurdin mengajak semua yang hadir, untuk mengambil iktibar, terhadap peristiwa ini. Empat puluh hari yang dilalui terasa sangat cepat.

“Sejak wafat hingga hari ini, tak putus-putus yang mendoakan almarhumah, menyedekahkan Yasin,” kata Nurdin.

BACA JUGA :  Bupati Karimun Tinjau Pelaksanaan Program TMMD Kodim 0317/TBK

Rekaveny yang merupakan istri mantan Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo, wafat pada 25 Januari 2017, di Singapura.

Kepada Soerya, dalam kesempatan itu, Nurdin mengajak untuk terus memberikan tenaga waktu dan pemikiran untuk bersama-sama membangun Kepri.

Soerya dalam kesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang menghadiri doa empat puluh hari ini. Menurut Soerya, dia dan keluarga senantiasa memohon doa, agar almarhuman diterima di sisi Allah SWT.

Menurut Soerya, agama senantiasa mengajarkan manusia untuk ikhlas menerima cobaan dari Allah. Meski sangat ikhlas dengan kepergian almarhumah, Soerya mengaku jujur, bahwa dirinya dan keluarga merasa sangat kehilangan.

BACA JUGA :  DPRD Kepri Terima Kunjungan “KONSUL SINGAPURA”

“Di satu sisi kami mengikhlaskan. Tapi di sisi lain kami merasa almarhumah terlalu cepat meninggalkan kami,” kata Soerya.

Soerya mengutip tulisan Khalil Gibran, tentang memaknai seorang ibu, seorang perempuan. Wanita dibuat dari tulang rusuk pria. Bukan dari kepala. Karena kalau dari kepala dia akan sewenang-wenang terhadap suami. Bukan juga dari kakinya.

“Tapi dari tulang rusuk. Supaya dekat dengan lengannya untuk dilindungi. Dekat dengan hatinya untuk dicintai,” kata Soerya.

Diantara ratusan masyarakat yang memenuhi kediaman almarhumah, tampak hadir Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak, Kapolda Kepri Irjen Polisi Sam Budigusdian, Sekdaprov Kepri Arif Fadillah, Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, Bupati Karimun Aunur Rafiq, mantan Pejabat Gubernur Kepri Nuryanto, mantan Kapolda Kepri Irjen Arman Depari, dan mantan Bupati Bintan Ansar Ahmad.

BACA JUGA :  Pemkab Natuna Bangun Laboratorium Tes Swab Covid–19

Ansar mengisi tausiah pada kesempatan itu. Menurut mantan Bupati Bintan ini, kehidupan seperti lampu minyak tanah. Kalau hari ke hari lampu itu hidup minyaknya berkurang. Kalau habis mati lampu itu. Ketika Allah menghendak, tak ada yang bisa mengintervensi.

“Kematian adalah ujian, ikhtibar bagi kita yang masih hidup,” kata Ansar. (SK-RM/Ade)