BATAMKEPRI

Nuryanto DPRD : Hentikan PUNGLI “DI ATAS KAPAL TKI”

×

Nuryanto DPRD : Hentikan PUNGLI “DI ATAS KAPAL TKI”

Share this article

BATAM (SK) — Terkait tarikan uang keamanan di atas kapal TKI dari Malasyia menuju Batam yang tenggelam di perairan Nongsa, pada Rabu, 2 November 2016, dini hari, Ketua DPRD Batam Nuryanto SH. MH, angkat bicara.

“Walaaah itu pungli. Tidak boleh dan harus di hentikan. Kalau alasannya sebagai uang keamanan. Keamanan apa, dan kalau disebutkan untuk aparat, aparat yang mana, kan begitu, harus jelas,” tegas Nuryanto.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

“Dan andaikata, ada aparat yang bermain begitu-begituan, tolong lah berhenti. Kasihan. Mereka kan juga saudara-saudara kita juga. Ini kalau memang ada aparat yang begitu lho ya,” tambah Nuryanto lagi.

BACA JUGA :  Warga Dabo Lama Dapat Pembangunan "21 TANGKI SEPTIC KOMUNAL"

Nuryanto juga menyarankan kepada siapapun yang ingin menjadi TKI, sebaiknya pakai lah jalur yang aman sesuai dengan aturan. Seperti melewati PJTKI. Jangan melalui jalur-jalur yang tidak jelas atau illegal.

BACA JUGA :  Disbudpar Kota Tanjungpinang “JANJI EVALUASI IVENT IDBR”

“Kepada siapa saja yang ingin menjadi TKI, sebaiknya pakai jalur yang aman. Seperti PJTKI misalnya. Negara kan sudah memfasilitasi. Ya toh ?,” Kata Nuryanto, di ruang kerjanya, Jumat, (04/11/2016).

“Lha kalau sudah begini kan repot. Kasihan. Tenggelam di tengah laut. Negara pun tidak tahu kapan pergi kapan pulangnya. Lha namanya juga ilegal. Kabarnya ada uang keamanan dan lain sebagainya,” lanjutnya.

BACA JUGA :  BLH Lingga Goro Bersama "di JALAN OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS"

“Negara Malasyia pun tidak menjamin yang begitu. Karena mereka illegal. Jadi sekaIi lagi, tolonglah berhenti siapapun yang membacking-backingin mereka. Mengangkut mereka secara illegal. Kasihan.” ujar Nuryanto.

“Pokoknya hentikan lah pungli-pungli seperti itu. Apalagi sekarang ada yang namanya Sabar. Ya gerakkan. Bukan untuk Kapal yang tenggelam ini saja. Kasihan,” kata Nuryantok mengakhiri pembicaraan. (SK-Nda)