TANJUNGPINANG — Penjabat Gubernur Kepri, Nuryanto, menghadiri perayaan pergantian Tahun Baru China atau Imlek 2567/ 2016 Masehi, di Jalan Merdeka, Tanjungpinang, Minggu (7/2/2016).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Imlek dipusatkan di jalan Merdeka, Tanjungpinang, dan dihadiri oleh seluruh pejabat eksekutif, legislatif , FKPD dan seluruh tokoh masyarakat Tionghoa.
Perayaan Imlek 2567 ini, diawali dengan penampilan-penampilan budaya dan seni Nusantara, yang dikemas dengan apik dan menarik, serta diakhiri dengan penyulutan kembang api untuk menyambut moment pergantian tahun.
Nuryanto, dalam sambutannya mengatakan, jika selama ini dia belum pernah merayakan Imlek bersama yang sangat kental nuansa kekeluargaan seperti di Kepri pada malam ini. Selama ini, dia rayakan di Jakarta, dan nuansanya sangat berbeda.
“Malam ini saya rasakan benar-benar istimewa, karena sangat berbeda suasananya. Disini sangat terasa kekeluargaannya. Dan saya harap tahun depan lebih meriah lagi dari sekarang,” ucap Nuryanto.
Pada kesempatan ini, Nuryanto, juga sekaligus berpamitan kepada seluruh masyarakat Tionghoa Tanjungpinang, karena pada 12 Februari ini sudah akan dilantik Gubernur Kepri definitif, dan dia harus mengakhiri masa tugasnya sebagai Penjabat Gubernur Kepri.
“Saya berterimakasih kepada masyarakat Kepri khususnya Tanjungpinang, dan sekaligus minta maaf atas semua kesalahan dari saya dalam waktu yang singkat ini. Dan saya sangat sepakat dengan ketua Walubi Kepri, Pak Henky, mari kita bahu membahu, bekerja sama untuk membangun Kepri yang kita cintai ini,” tutupnya.
Sementara itu, Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengatakan, bahwa perayaan Imlek 2567 ini merupakan bagian tradisi yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Tanjungpinang, dan tidak lagi hanya tradisi bagi masyarakat Tionghoa saja. Sebagai contoh, bazar Imlek yang diselenggarakan, juga konsumennya dari semua suku dan kalangan yang ada di Tanjungpinang.
“Saya harap momen ini akan memperbaiki tahun sebelumnya dan menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. Sebagaimana Tahun Monyet Api, pasti manjat ke atas, dan akan selalu tampak langkah monyet itu. Makanya, tahun ini penuh tantangan bagi kita semua tentunya,” ujar Lis.
Sedangkan ketua WALUBI Kepri, Henky Suryawan, dalam sambutannya, mengajak seluruh masyarakat bergandengan tangan, bahu-membahu membangun Kepulauan Riau. Ibarat surut, saat ini roda perekonomian sudah sangat kering. Oleh sebab itu, mulai tahun 2016 ini atau Tahun Imlek 2567 ini, adalah momen untuk bangkit lagi.
“Mari kita bekerja sama, bahu membahu membangun daerah ini. Agar semua sejahtera dan tidak ada lagi di Kepri orang miskin. Dan ingat, dalam berbuat kita harus punya komitmen dan didasari dari dalam hati nurani. Kalau niat kita sudah bulat dan didasari dari hati nurani, pasti tantangan seberat apapun bisa kita lalui. Kita harus yakin itu,” kata Henky. (SK-DY/R)