BATAM (SK) — Acara Gelar Silaturahmi TNI – POLRI bersama Tokoh Masyarakat Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu siang, (09/11/2016), di Rumah Makan Saung Sunda Sawargi berjalan khidmat dari awal hingga akhir.
Acara yang bertemakan TNI – POLRI perekat kemajemukan Bangsa dalam wadah Bhineka Tunggal Ika tersebut, hanya di hadiri oleh kurang lebih Seratusan orang saja. Ada Kapolda Kepri dan Pejabat Utamanya, termasuk Kapolresta Barelang Kombes Pol Helmy Santika dan ada juga Danrem beserta pejabat utamanya, termasuk Dandim 0316 Batam Letkol Andreas Nanang Dwi.
Selain itu, undangan lainnya, seperti Danlanal Batam, Danlanud Tanjungpinang, Ketua MUI Kepri dan Batam, Ketua FKUB, Ketua FPI Provinsi Kepri, Ketua LAM Kepri, serta perwakilan dari Organisasi Masyarakat dan juga tokoh Keagamaan.
Kapolda Kepri Brigjen Pol Drs Sam Budigusdian dan juga Danrem 033/WP Brigjen TNI Fachri, memberikan sambutannya di Acara tersebut, dengan penuh keakraban dan kebersamaan.
Dalam sambutannya, Kapolda Kepri Sam Budigusdian, menyampaikan ucapan terima kasih dan juga memberikan apresiasinya kepada seluruh Ulama dan Organisasi Masyarakat, yang sanggup menjaga situasi pada kegiatan unjuk rasa pada tanggal 4 November 2016, sehingga kegiatan unjuk rasa tersebut bisa berjalan kondusif.
Selain itu, Sam Budi juga menyampaikan proses Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang dilakukan transparan dan profesional. Ia juga menginginkan agar masyarakat bisa belajar dari kasus tersebut. Selain itu juga, ia mengajak agar semua komponen menjaga persatuan dan kesatuan, dalam koridor Bhineka Tunggal Ika.
Berbeda dengan Kapolda Kepri Sam Budi. Selain menyampaikan ucapan terima kasih kepada semuanya, dimana aksi Unjuk rasa pada tanggal 4 November, berjalan tertib dan kondusif, Danrem 033/WP Brigjen.TNI Fachri, juga menyampaikan beberapa pemaparan yang cukup menarik.
Pertumbuhan penduduk Dunia, bahwa dalam enam tahun bertambah 1 M. Idealnya bumi hanya bisa menampung 3 – 4 Miliar manusia. Tiap 2,1 detik anak meninggal dunia karena kemiskinan, kelaparan dan kesehatan yang buruk, tiap menit 29 anak meninggal dunia dan setiap hari 41.095 anak.
70 % Konflik dunia karena latar belakang energi. Perang energi di Arab Spring, Kesuburan Wilayah Equator, Pernyataan pemimpin Tongkok meresponi Keputusan Arbritase, Ancaman Terorisme, Ancaman Narkoba dan lain sebagainya. Ke semuanya itu di sampaikan oleh Danrem Fachri, sehingga membuat suasana silaturahmi tidak menjenuhkan. (SK-Nda)
