LINGGA (SK) — Nurdin Basirun, Wakil Gubernur kepri, meresmikan pasar ikan dan pasar sayur Dabo Singkep, Rabu (30/3/2016), kemarin sore, Revitalisasi pasar ikan dan pasar sayur Dabo Singkep, pembangunannya dilaksanakan Tahun 2015 lalu, menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi Kepri, dan selesai di bangun pada bulan Desember 2015 lalu.
Pasar Ikan dan pasar sayur Dabo Singkep, diresmikan secara simbolis, dengan pemotongan pita yang dilakukan oleh Ketua Penggerak PKK Kabupaten Lingga, Hj Heryulita Alias Wello.
Nurdin Basirun, dalam sambutannya menuturkan, cukup memahami dengan menurunnya daya beli masyarakat di Kabupaten Lingga, untuk itu, kita akan bersama mencari solusi terbaik untuk memajukan Kabupaten Lingga.
“Untuk Natuna, Anambas, Lingga (NAL), dirasakan lebih lamban laju ekonominya bila dibandingkan kawasan FTZ, yakni Bintan, Batam, Karimun (BBK), namun, hal itu bukan kesalahan dari Pemerintah di Daerah, namun lebih pada faktor geografis yang menjadi kendalanya,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Bupati Lingga, H. Alias Wello, mengatakan, hari ini Kabupaten Lingga banyak tamu yang datang dari Provinsi, berawal dari kedatangannya di pelabuhan di Sungai Tenam, untuk meninjau sekaligus mencoba rute pelabuhan dan jalan yang ada. Selain itu, juga untuk mengunjungi lahan persawahan di Sungai Besar, dan pada sore ini meresmikan pasar ikan dan pasar sayur Dabo Singkep.
“Kami sangat bersukur dengan pembangunan pasar yang dananya dari anggaran APBD Provinsi, pasar ini bangunannya jauh lebih baik, namun, perekonomian masyarakat saat ini belum begitu baik, hal ini terlihat dari aktifitas jual beli masyarakat cenderung menurun,” terangnya.
Memang saat ini perekonomian masyarakat masih belum begitu baik, kata Alias Wello, hal ini dikarenakan peluang ekonomi memang cukup sulit belakangan ini, contohnya dari sektor pertambangan yang tidak lagi beroperasi pada saat ini, membuat geliat ekonomi masyarakat semakin menurun, ditambah lagi sektor penambangan rakyat dan hasil hutan berupa kayu, memang tidak dapat ditolelir apabila dihadapkan dengan ketentuan hukum, tentunya hal ini berdampak hilangnya pekerjaan yang menjadi mata penghasilan masyarakat.
“Kita berharap, ada kebersamaan pengambil kebijaksanaan mengenai persoalan ekonomi yang memiliki dampak langsung kepada masyarakat ini, apalagi sebentar lagi masuknya Bulan Suci Ramadhan, dimana kebutuhan ekonomi bagi masayakat akan semakin meningkat, sementara penghasilan sedikit, tentu hal ini akan menambah beban bagi masyarakat,” paparnya.
Abdulah SE, yang mewakili Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kepri, dalam penyampaian laporan pertanggung jawaban, menuturkan, pembangunan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, Revitalisasi pasar ikan dan pasar sayur ini menelan anggaran dengan total Rp 5 Milyar.
“Pembangunan ini berjalan baik berkat kerjasama dari semua pihak terutama pedagang, dari proses relokasi hingga kini dapat ditempati dan diresmikan,” unggahnya. (SK-Pus)