KEPRINATUNA

Pasar Ikan Ranai Ditargetkan Selesai April 2022

×

Pasar Ikan Ranai Ditargetkan Selesai April 2022

Share this article
Asisten II Pembangunan dan Ekonomi, Tasrif Amran, membuka secara resmi Konsultasi Publik Pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Pasar Ikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna. (Foto : Bernard Simatupang)
Kabid PerikananTangkap DKP Kepri, Relawan Zai, menyampaikan kata sambutan. (Foto : Bernard Simatupang)

SIJORIKEPRI.COM, NATUNA — Asisten II Pembangunan dan Ekonomi, Tasrif Amran, membuka secara resmi Konsultasi Publik Pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Pasar Ikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, bertempat di Natuna Hotel Ranai Darat, Kecamatan Bunguran Timur – Ranai, Rabu, (12/2/2020).

Asisten Tasrif, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang telah memberikan perhatian terhadap pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Natuna.

Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita
Geser Untuk Lanjutkan Baca Berita

Diantaranya melalui kegiatan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu untuk realisasi dana hibah dari Pemerintah Jepang, guna mengoptimalkan pengelolaan potensi kelautan dan perikanan daerah.

BACA JUGA :  300 Kaum Duafa “DAPAT SANTUNAN”

“Dikatakannya, melalui rencana pembangunan pasar ikan SKPT Natuna, tentunya diharapkan aktivitas transaksi para nelayan tempatan khususnya, dapat diselenggarakan dengan nyaman. Selain itu juga akan memudahkan konektivitas pengelolaan SKPT Selat Lampa yang pada gilirannya dapat menampung hasil tangkap ikan nelayan yang salah satu tujuannya adalah sebagai penyangga harga nilai jual ikan,” ujarnya.

Tasrif berharap segala program yang telah direncanakan dapat memberikan manfaat dan kemaslahatan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Natuna khususnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit Kelembagaan dan Perlindungan Nelayan KKP, Mahrus, mengatakan, proses pembangunan SKPT Selat Lampa banyak mengalami kemajuan setelah menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang cukup banyak.

BACA JUGA :  Ilyas Sabli Lepas Pawai Ta'ruf MTQ Ke VIII Natuna

Saat ini, kata Mahrus, peluang pembiayaan diluar APBN, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, akan menggunakan dana hibah dari Pemerintah Jepang untuk pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna.

Perjanjian hibah tersebut sudah ditandatangani pada tahun 2018 yang lalu. Proses tender sudah dilakukan, salah satunya menyiapkan Dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Melalui dana hibah ini, lanjut Mahrus, akan dibangun pasar ikan di Ranai. Hal ini telah melalui proses penelitian tim konsultan Jepang, lokasinya sangat potensial dan berada pada titik perekonomian yang bisa berkembang cepat.

BACA JUGA :  Amerika Akan Bangun Bandara Bertaraf Internasional dan Pelabuhan Samudera di Natuna

Sosialisasi ini merupakan bagian untuk mendapatkan izin lingkungan, proses penyusunan AMDAL ditargetkan rampung dalam 4 (empat) bulan.

“Bulan April 2020 akan dimulai pengerjaan Detail Enginering Desain (DED). Waktunya untuk DED selama 6 bulan dan masuk proses kontruksi dimulai bulan Oktober 2020. Terkait proses hibah tidak terikat tahun anggaran, jadi bisa dilakukan multi years dengan target selesai pada bulan April tahun 2022,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara ini, Kabid PerikananTangkap DKP Provinsi Kepri, Relawan Zai, Kadis Perikanan Natuna, Zakimin, anggota FKPD Natuna, dan para undangan lainnya. (nard)

Para Peserta Konsultasi Publik Pekerjaan Penyusunan AMDAL Pembangunan Pasar Ikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna. (Foto : Bernard Simatupang)