JAKARTA – Proyek pembangunan Menara Suar (Mercusuar) Karang Singa senilai Rp69,111 miliar yang berlokasi di 3,7 mil dari Tanjung Sading, Kecamatan Bintan Utara, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tepatnya di Koordinat 01°16’00.4249″ N 104°21’53.37.30″ E, mangkrak.
Perubahan penganggaran dari single years menjadi multi year, proyek pembangunan Menara Suar (Mercusuar) Karang Singa ternyata tidak juga selesai oleh Kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Pinang.
Hal itu berdasarkan, penelusuran akhir tahun 2024 lalu ke lokasi terlihat progres pembangunan proyek tersebut hanya mampu membangun belasan tiang pancang.
Fakta itu tak mengejutkan, pasalnya sejak awal dianggap gagal tapi terkesan dipaksakan dengan mengubah sistem tahun tunggal jadi jamak.
Anehnya, ketidakmampuan PT Pacific Multindo Permai (PT PMP) selaku pelaksana proyek tersebut dalam menyelesaikan pekerjaan masih saja terus dipertahankan oleh Kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Pinang meskipun harus merubah proyek yang semulanya tahun tunggal di 2023 lalu menjadi tahun jamak (bersambung ke tahun 2024, Red), nyatanya juga tidak mampu menyelesaikan proyek tersebut di sampai akhir tahun 2024.
Bahkan Kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Pinang tetap kekeh menunjuk PT PMP untuk melanjutkannya meski tanpa lelang (penunjukan langsung, Red).
Untuk diketahui, PT PMP selaku pelaksana di lapangan telah menerima bayaran Down Payment (DP) sebesar 20% dari nilai kontrak Rp69.111 miliar. Pada Agustus 2023 PT PMP kembali menerima pembayaran 15 persen dari nilai kontrak. Tapi fakta di lapangan terlihat hanya satu tiang pancang berdiri.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Rolando P Simbolon, kepada awak media ini sebelumnya menyebutkan proyek tersebut yang semulanya tahun tunggal, kini menjadi proyek tahun jamak (multi year, Red).
“Prosesnya cukup melelahkan bagi kami, mulai dari melaporkan hasil kerja ke Kementerian Perhubungan pusat, Kejaksaan Agung, LKPP dan Kementerian Keuangan, hal itu dilaksanakan sekira bulan November hingga Desember 2023 yang lalu,” ucap Rolando, tanpa menunjukan dokumen resmi yang dimaksudnya.
Hingga akhir bulan April 2024, pekerjaan kontruksi pembangunan Karang Singa terhenti dan menurut warga nelayan sekitar, tidak ada pekerjaan dari akhir tahun 2023 hingga akhir bulan Maret 2024.