BATAM (SK) — Narkoba, sungguh merusak generasi Bangsa. Narkoba merusak otak para pecandunya. Narkoba sungguh-sungguh berbahaya. Namun demikian, mengapa Narkoba seolah sulit hilang di Kota Batam ini. Apa yang terjadi.
Jaringan kuat dan banyak pelabuhan tikus, serta banyaknya pecandu Narkoba di Pulau Batam, menjadi alasan sulitnya pemberantasan narkoba di Pulau Batam ini. Hal ini di ungkapkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri, Dela Sulistyawan, di Hotel GGI Batam, Jumat, (25/11/2016), sore.
“Jaringan yang kuat. Banyak pelabuhan tikus disini, dan banyak pecandu. Nah ketiga hal ini menjadikan sulitnya Pemberantasan Narkoba di Batam ini,” jelas Dela Sulistyawan.
Di sampaikan juga oleh Dela, bahwasanya, pihaknya juga kekurangan personil atau petugas untuk pemberantasan Narkoba di Pulau yang berbentuk kalajengking ini. Padahal Batam sudah gawat darurat.
“Untuk Narkoba, Batam ini sudahlah sangat sangat-sangat gawat. Gawat darurat pokoknya. Kalau hanya mengandalkan kepolisian dan BNN saja, berat. Ya, beraaaat,” tambah Dela Sulistyawan.
Di acara Talk Show Ini Kepri, yang di gelar oleh Forum Kepemimpinan Mahasiswa dengan tema “Ada apa dengan Pemuda, Pendidikan, Pariwisata dan Narkoba di Batam”, Dela pun berpesan kepada mahasiswa.
“Saya berharap, mahasiswa untuk tidak bermain-main dengan Narkoba. Kalau mahasiswa sudah tahu, bahwa narkoba merusak otak, masih mau konsumsi juga, itu berarti mahasiswa goblok,” tegas Dela Sulistyawan.
“Jangan jadi mahasiswa goblok deh. Rapatkan barisan untuk tidak main-main dengan Narkoba. Mulai lah dari diri sendiri, lalu teman-teman dan kampus,” begitu pesan Dela Sulistyawan pada Mahasiswa. (SK-Nda)