BATAM (SK) — Narkoba, bukan hanya menjadi sorotan masyarakat Kota Batam dari kalangan masyarakat berusia dewasa saja ataupun orang tua. Namun juga telah menjadi sorotan bagi anak usia sekolah, khususnya SMA di Kota Batam.
Sekitar 40 an siswa-siswi SMA Negeri 2 Batam mendatangi Kantor DPRD Batam, menyuarakan perasaannya terkait maraknya peredaran narkoba di Batam, Kamis, (15/12/2016), sekira Pukul 10.00 WIB.
Didampingi bapak/ibu guru mereka, mereka para siswa-siswi, bukan hanya menyoroti tentang peredaran narkoba saja, namun mereka juga menyoroti Batam yang dipandangnya belum menjadi Kota Layak Anak.
“Kami ini anak-anak Indonesia. Kami sayang Indonesia. Kami juga cinta Indonesia. Bapak/ibu Dewan yang terhormat, tolong perhatikan kami. Tolong dengar suara kami,” teriak Anggun, Siswi SMA Negeri 2 Batam.
“Mengapa ada narkoba di Batam. Tidak ada vitamin sedikit pun di dalam narkoba itu. Narkoba perusak generasi Bangsa. Narkoba itu kenapa ada di Batam. Bagaimana kalau itu menimpa anak bapak/ibu,” lanjut Anggun.
“Selain itu, di Kota Batam ini masih ada anak-anak mengamen atau berjualan di lampu merah. Apakah mereka tidak sekolah. Apakah ini yang dinamakan Batam sebagai Kota Layak Anak ? ,” tambah Anggun lagi.
” Kami ingin membela mereka. Kami ingin membela mereka yang di perjual belikan. Apakah ini yang dinp namakan Batam sebagai Kota Layak Anak ? ” Tanya Anggun yang di jawab serempak teman – temannya, tidak.
Tidak berselang lama, Anggun dan teman-temannya menyuarakan rasa hatinya, di Halaman Gedung DPRD Batam, yang diterima oleh Ketua Komisi IV Riki Indrakari, di Ruang Serbaguna DPRD Batam.
“Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu guru serta adik-adik siswa-siswi SMA 2 semuanya. Namun mohon maaf, saya hanya sendirian saja yang menerima,” kata Riki Indrakari, memulai Audensinya. (SK-Nda)