BATAM – Sumarno alias Aby, pelaku video viral ‘Sikat Dewan’, tidak menghadiri undangan rapat dari DPRD Kota Batam pada Selasa, 17 Desember 2024. Ketidakhadirannya disebabkan oleh kondisi kesehatannya yang dikabarkan menurun.
Sebagai gantinya, Aby mengutus penasihat hukumnya untuk hadir dan menyerahkan surat permintaan maaf kepada DPRD Kota Batam.
“Tentang apa yang di video kemarin, yang bersangkutan sedang sakit. Kena mental dia dengan kejadian kemarin itu. Dia juga sudah minta maaf. Penasehat hukumnya lah datang tadi. Pokoknya banyak poin dan panjanglah isinya. Macam-macam. Dan ya, ada klarifikasinya juga. Ya ada,” ungkap Anggota Komisi 1 DPRD Kota Batam, Muhammad Fadli.
Surat tersebut berisi permohonan maaf Aby atas insiden video viral yang sempat ramai dibicarakan beberapa waktu lalu.
Fadli menambahkan bahwa DPRD telah mengundang Aby untuk hadir secara langsung dalam rapat tersebut. Namun, pihak DPRD memilih untuk menyikapi situasi ini dengan tenang dan bijaksana.
“Kami undang juga tadi dalam rapat ini. Tetapi, kami sebagai lembaga DPRD tentunya tidak menyikapi emosi dengan emosi, tidak menyikapi kata-kata yang tidak baik dengan kata-kata yang tidak baik juga. Tidak kita sikapi marah dengan marah,” jelas Fadli.
Ia menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan arahan pimpinan dan dilakukan secara terhormat.
“Mengedukasi masyarakat itu tidak harus marah dengan marah. Dia marah kita marah juga. Tidak. Tetapi mengedukasi masyarakat atau oknum itu tentunya dengan hal-hal yang sesuai dengan SOP yang ada di lembaga ini,” lanjutnya.
Fadli juga memberikan pesan penting kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama di era digital saat ini.
“Atas kejadian itu ya, masyarakat atau oknum itu jangan asal bicara. Harus berpikir sebelum bicara. Harus berpikir sebelum bertindak. Harus ingat, bahwa semua itu di zaman sekarang ini ada rekam jejak. Dan itu bisa merugikan diri kita sendiri. Tapi kadang ada orang yang tidak tahu akan hal itu. Tidak menyadari hal itu. Tidak memikirkan hal-hal yang berisiko bagi diri sendiri di kemudian hari,” tegas Fadli mengakhiri pembicaraan. ***