LINGGA (SK) — Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) yang baru saja digelar di Kota Batam, banyak mendapat sorotan masyarakat dengan berbagai kekurangan yang diterima para atlit, khususnya yang datang dari dari Daerah. Selain itu, minimnya perhatian terhadap prestasi anak-anak di ajang antar Pelajar Daerah tersebut. Padahal kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak generasi muda ditengah peredaran Narkoba yang sangat marak di Provinsi Kepri khususnya. Dari data BNN menyebutkan, Kota Batam atau Kepri berada di Posisi Kedua peredaran Narkoba terbesar di Indonesia.
Pemerhati Masyarakat Kepri yang juga Tokoh Ormas Pemuda Pancasila, Sahat Simanjuntak menuturkan, di tengah maraknya peredaran Narkoba di wilayah Kepri, yang hampir menyentuh semua Kabupaten /Kota di Kepri, olahraga salah satu kegiatan yang dapat membangkitkan semangat anak-anak muda dan menjauhkan mereka dari pengaruh barang haram tersebut. Untuk itu, kegiatan seperti ini perlu mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan, baik itu Pemerintah mau pun masyarakat sendiri.
“Saya sempat melihat pertandingan Pencak Silat, kemarin, serta beberapa Cabang olahraga (Cabor) lainnya. Beberapa pelatih mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terhadap mereka selama di daerah. Bahkan untuk memberikan suport melihat langsung kegiatan tersebut, hampir di semua cabor tidak ada pejabat yang datang,” ungkap Sahat, kepada awak media, Senin, (18/04/2016).
Melihat Kondisi ini, Sahat, sangat mengharapkan agar pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat duduk bersama, untuk memberikan fasilitas yang lebih baik lagi kepada anak-anak muda yang memiliki bakat di bidang olahraga. Dirinya (Sahat-Red) berharap, agar even olahraga bagi pelajar ini tidak saja di gelar hanya saat POPDA, namun kegiatan-kegiatan olahraga lainnya perlu di agendakan secara rutin, untuk memberikan pengaruh positif terhadap anak-anak.
“Salah satu kegiatan yang dapat mencegah anak-anak muda dari pengaruh Narkoba ialah dengan olahraga. Kalau musik sebenarnya juga baik, tapi kita lihat sekarang ini artis-artis musik kita banyak yang terjerat narkoba dan ini juga memberikan pengaruh kepada anak-anak muda,” paparnya.
Pembinaan olahraga terhadap pelajar ini, kata Sahat, seharusnya menjadi menjadi perhatian serius pemerintah. Saat ini beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau masih banyak yang minim fasilitas pendukung olahraga itu sendiri. Bahkan, di Kota Batam sendiri tempat hiburan lebih banyak jika dibanding dengan tempat olahraga, demikian juga di Tanjungpinang.
“Coba saja bayangkan kalau semarak olahraga ini, lebih kita tekankan kepada generasi muda, maka hal-hal negatif seperti narkoba akan jauh dari mereka dan anak-anak kita akan menjadi lebih sehat dan pintar,” tandasnya. (SK-Pus)